Halaman

Senin, 15 November 2010

Another love story - M.D.S part 2

“Tnttt.. Tntt,...”
Jean meraba-raba meja sambil masih berada di 2 dimensi antara dimensi mimpi dan dimensi kehidupan nyata. HP-nya bergetar dan memaksa jiwanya untuk masuk kembali ketubuhnya, dengan malas dan mata terkantuk-kantuk akhirnya Jean dapat meraih handphonenya.

“Haloo ?”
“Jean, ini Louis. Maaf membangunkanmu pagi-pagi..” terdengar suara dari seberang.
Jean membuka matanya selebar-lebarnya, ia tersenyum allu matanya berbinar-binar, “Louis ? I really miss you ! Dimana kamu sekarang ?”
“Aku ada di Paris, maaf aku tak bisa ikut padamu pada misi kali ini. Hari ini pukul 12 kamu harus berangkat ke Indonesia bersama kakak barumu. Sekarang masih pukul 8, kau masuh punya 4 jam untuk bersiap2. Mungkin kau akan mlama di Indonesia, bawa secukupnya tak perlu terlalu banyak, beli saja kalau kurang.” Terdengar nada putus asa disana.
“Ayahmu tak membolehkan aku ikut, katanya ia disuruh akrab dulu denganmu. Jadi aku masih mengerjakan tugasku dulu disini.. Kamukerja yang benar yah..” lanjut pria bernama Louis itu dari seberang.
Jean mengangukkan kepalanya lalu tersenyum, “Baiklah. Kau juga kerja yang benar. Aku menunggumu..”

“Tok—took—tookkk” Jean baru saja mematikan handphonenya, beberapa saat kemudian ia mendengarketukan pintu, ia beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan ke arah pintu uutama kamarnya.

J tertawa jahil melihat Jean, baru disadari jean bahwa ia sangat kacau. Rambuutnay tak beraturan, mukanya terlihat sangat pucat dan tidak fresh. Buru-buru ia berbalik menuju kamar mandi untuk cuci muka dan menyisir rambut.

J masuk kedalam kamar mandi menyusul Jean, “Tak perlu buru-buru begitu. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa nanti jam 12 kita harus ke Indonesia. Kita akan lama dis...”

“Ya..ya..aku tau” jawab Jean sambil mengeringkan wajahnya dnegan handuk.
“Tumben kamu mengetuk pintu, biasanya kau akan menyelonong masuk..”
J berkacak pinggang, “Kakakmu ini sopan, setiap kali selalu mengetuk. Tapi kamu saja yang tak mendengar.”
“Iya..iya.. Kakak uda sarapan ?”
“Belum, aku baru selesai mandi. Mandilah dulu, aku akan menunggumu sambil mempersiapkan barang-barangmu. Aku akan memanggil Bi Maria untuk membantumu mengepak barang”
Terdengar Jean menggumam, lalu mengusir J pergi. J pun pergi dan beberapa saat kemudian ia mendengar suara deras air mengalir.

.......

“Bi, berikan aku beberapa pakaian formal dan santai. Aku tidak ingin setiap saat menggunakan dandanan umur 20an ! Dan tolong bewakan beberapa komik dan majalah.” Kata Jean sambil menaburkan sedikit bedak ke wajahnya dan juga mengoles lip-gloss ke bibirnya.

“Sudah, non. Sekarang non cepat turun, tuan muda sudah menunggu anda dari tadi..”
“Ya ampun! Hampir aku lupa, ya uda bi.. Turun ya..” Jean buru-buru menyambar prada putih nya dan berlari menggunakan hak tinggi dan tebal 20 CM ke lift untuk ke lantai 4 ketempat kakak angkatnya berada...

.........

“Jean ! Kenapa kau begitu lama ? Aku sangat lapar, kau tau ???”
“Maaf, okay ? Kau memarahiku begitu akan membuat kita menghabiskan makanan hanya untuk bertengkar ! Ayo kita makan saja sekarang !” Jean menarik kursi dan duduk tepat disebelah kakaknya. Mereka berdua dalam goodmood pagi ini, saling bercanda dan bertukar pikiran sambil menyantap makanan kesukaan mereka adalah hal yang paling disukai Jean saat ini..

“Jadi bagaimana, apakah kau siap ke Indonesia ? Aku kira kita perlu panggil translater...” kata J sambil mengunyah omeletnya. Jean menatap kakaknya sesaat lalu tersenyum lalu memasukkan makanan kedalam mulutnya..

“Tak perlu, apakah kau tidak tau bahwa adikmu ahli dalam bahasa Indonesia juga jepang, mandarin, serta korea ?”
“Benarkah ? Aku tak menyangka... Ternyata adikku terlalu pandai..” canda J sambil mengusap-ngusap kepala Jean yang kahirnya menghancurkan tatanan rambut Jean yang sudah rapi.
Jean sebenarnya berniat untuk memerahi kakaknya itu, tapi Jean membungkam mulutnya karena entah kenapa sampai sekarang ia masih tak bisa mengatur detak jantungnya..

“Kenapa kau ?” tanya J tiba-tiba karena dari tadi Jean hanya diam dan sendok yang harusnya dartadi masuk kedalam mulut jean ternyata berhenti tepat didepan mulut Jean karena Jean tadi sedang berpikir. Ketika Jean sadar bahwa ia dalam posisi konyol, ia kaget dan akhirnya menumpahkan sendok itu kebajunya sendiri..

“Jean, apa yang kamu lakukan !” J panik dan langsung mengambil sapu tangan untuk membersihkan baju Jean, Jean pun panik dan secara langsung ia bertatapan mata-dengan mata. Sekejap mata mereka bertemu, masing-masing terdiam dan tak dapat berkata-kata.

“Ehem.. Saya pikir hubungan kakak dan adik tidak seperti itu.”
J dan Jean, keduanya tersadar mereka melihat kearah sura itu datang. Mereka melihat ayah mereka sedang berdiri didepan pintu bersama tangan kanannya, Josh.

“Maaf, ayah “ kata J dan Jean bersamaan sambil berdiri dan menunduk.
“Jean, cepat ganti bajumu. Itu menjijikan. Josh, panggil pelayan untuk membersihkan meja dan menyiapkan makanan baru. Aku tidak ingin makan ditempat yang kotor.”

Muka Jean memerah, air matanya sudah muncul dipelupuk matanya. Ia segera berdiri dan berlari kearah pintu, “Ayah tak ingat punya putri yang manja” Jean berhenti, awalnya ia ingin menangis di kamarnya. Namun ternyata kata-kata itu menghancurkannya, ia menangis dan langsung berlari ke lift.

J beridri ingin mengejar Jean, “Dan Saya juga tidak mengingat punya anak yang begitu baik dengan adiknya. Bukannya kau adalah orang yang dingin sepertiku.”

J berhenti ditempatnya, ia tersadar akan perbuatan yang diluar kendalinya, Entah mengapa ingin sekali menghapus air mata Jean danmenghiburnya. Tapi ia tau itu akan jadi masalah dari semua rencananya. Ia pun hanya diam dan tiba-tiba tatapannya menjadi tajam dan serius seperti tatapan pertama kali yang dilihat Jean, tatapan membenci dan penderitaan, tatapan pertahanan dan tatapan kehampaan yang membunuh, persis seperti tatapan ayah Jean..

.......

Minggu, 14 November 2010

Another love story - M.D.S part 1

Sebuah helikopter mendarat dengan sempurna disebuah lahan hijau yang sangat indah, saat pintu helikopter itu terbuka terlihat gadis cantik dengan rambut panjang terurai dan mata biru yang indah dengan pakaian rapi serba putih itu ia berjalan dengan penuh keyakinan.. Dibelakangnya terdapat 3 orang pria kekar serba hitam yang siap melindunginya..

“Baiklah, aku sudah turun dari heli.. Bentar lagi aku akan sampai.. Tunggu sebentar..” kata gadis itu sambil tersenyum singkat..

Ia menulusuri jalan beton dengan karpet merah diatasnya masuk kedalam sebuah rumah besar yang tak dapat diukur seberapa besarnya.. Didalam rumah itu hi-tech dan dangat indah tak ternilai. Namun sepertinya keindahan bangunan ini tak mempengaruhinya sama sekali bahkan seperti terlihat biasa saja.

“Oh my dear, apakah perjalananmu baik-baik saja ? Kamu mohon maaf tifak bisa menyiapkan pesawat yang kau pesan dengan cepat, karena menurut perkiraan kamu sedang berada didaerah terpencil dan tak bisa kami datangi akibat tak ada lahan yang cukup besar...”

“It’s okay, bi “
Gadis itu kembali tersenyum dibalik wajahnya yang manis itu ia ternyata sengaja menyembunyikan wajah letih lesunya.. Ia hanya membalas pelukan ibu tua itu dengan lembut..

“Baiklah bi, Jean kembali ke kamar Jean ya...” kata gadis itu lagi, ya namanya Jean.. Jean Walt, satu-satunya pewaris Grup Walt yang menguasai pasaran dunia. Satu-satunya buah hati dari pendiri perusahaan Walt. Satu-satunya nona muda di rumah megah dan sebesar ini..
Jean meninggalkan ibu tua itu, nama ibu tua itu adalah Maria Hugnes, sering dipanggil Bi Maria yang merupakan ibu pengasuh Jean sejak kecil. Sebagai anak tunggal keluarga ini, Jean yang masih berumur 17 sudah haru bisa menguasai halyang telah dikuasai ayahnya.. Semenjak ibunya meniggal hidupnya berubah. Kisah pedih itu membawanya pada ujung jurang yang mengubahnya.

Jean tersenyum ketika banyak pembantu menyapanya lalu hanya berjalan lurus.. Ia naik kelantai 7 yang merupakan lantai private yang hanya bisa dimasuki orang-orang tertentu. Saat pintu lift itu terbuka, Jean melihat seorang pria yang sekiranya masih seumur dengannya. Pakainnya rapi dan parasnya rupawan, ia hanya tersenyum melihatnya lalu melaluinya..Namun ada perasaan aneh yang menghampirinya ketika ia melewati pria itu namun ia hanya mengabaikannya dan sekejap bayangannya tak terlihat lagi..
.....

Jean duduk santai di sofa kamarnya sambil sesekali menyemil kacang yang ada diatas meja.. Siang ini tak ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Biasanya ia harus buru-buru keluar rumah untuk kedaerah terpencil dimana perusahaan ayahnya sedang dalam masalah...Tapi sepertinya hari ini ia bisa santai setelah beberapa saat jetlag.. Ia sungguh capek hingga baru bangun jam 10 pagi. Rambutnya sengaja dibiarkan basah karena baru mandi, ia tak suka dengan hair dryer yang menurutnya akan membuat rambutnya rusak. Badanya dibalut kaos putih polos dengan celana pendek yang santai. Cara berpakaian yang termasuk melanggar peraturan rumah seharusnya, ayahnya tidak suka wanita yang tidak rapi. Namun dibiarkannya santai siang ini, toh ayah jarang berada dirumah pikirnya..
........

“Nona, apakah anda mau sarapan ? Tidak baik hanya makan kacang, nanti kesehatan anda terganggu..”Ucap Bi Maria dengan penuh perhatian.. Jean menganguk lalu beberapa saat kemudia kereta makanan pun tiba, ia berjalan kearah meja makan yang ada dikamarnya dan semua makanan lezat tersedia disana.. Ia tersenyum mengucap terimakasih dan minta dirinya ditinggal.
......

“Sungguh membosankan..” katanya ketika mengamati makanan yang tersedia itu, ia pun meninggalkan meja dan menujusebuah ruangan. Ruangan yang penuh buku disana.. Buku tua yang mungkin buku untuk bisnis mungkin, namun setelah Jean menekan suatu tombol rak buku-buku tua itu bergeser sehinggga muncul cahaya biru darisana, ada sebuah ruangan lain disana.. Ia masuk lalu menutup pintu (rak buku) untuk mencegah orang tau dimana ia berada.. Ruangan itu penuh dengan buku juga, namun itu semua komik dan novel. Disudut ruangan juga ada home teater yang disekelilingnya banyak kaset drama korea-jepang-mandarin. Semua hobby ini ditutupi dari semua orang, ia takut mencoreng namanya sendiri yang sudah dibangunnya dengan susah payah.
........
Ia menghampiri sebuah rak, diambilnya komik percintaan favoritenya lalu keluar dari ruangan itu untuk memakan makanannya.. Namun langkahnya terhenti ketika mendapati seorang pria telah duduk dimeja makan dimana makannya berada, ia melempar komiknya kesembarangan arah lalu menghampiri pria itu...

.....
“Maaf, anda siapa ?”

Pria itu berbalik, pria lift itu rupanya. Tapi bagaimana ia bisa masuk kedalam kamarku ? Sungguh tidak sopan, pikirnya... “Tuan Jeremy memanggil anda...” ucapnya lalu berlalu pergi. Jean masih bingung apa yang harus dilakukannya, tumben ayahnya itu kembali kerumah. Ia buru-buru berlari ke ruangan pakaian, ia mengambil dress manisnya yang berwarna biru muda dengan sepasang hak putih manis itu lengkap dengan aksesorisnya.. Ia juga tak lupa mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.Tak mungki n menghampiri ayahnya dengan rambut yang basah.

Saat yakin dirinya siap dan cukup rapi, ia keluar dan melihat pria itu berada dipintu utama kamarnya. Rupanya ia belum pergi...
.....

“Kamu siapa ?”

“Kamu tidak perlu mengetahuinya sekarang, kita harus buru-buru pergi menemui Tuan Jeremy.”
Jean hanya menganguk pelan, dan mengikuti pria itu dari belakang...

“Masuk”

Jean dan pria itu masuk dan mendapati ayahnya dnegan pakaian rapi seperti biasa disilau kan oleh cahaya matahari yang masuk dari jendela besar diaman ayahnyaberdiri. Ia menghampiri ayahnya dan membungkuk perlahan diikuti pria itu sebagai ungkapan salam hormat. Ayah berbalik, wajah tampannya itu menutupi semua kerutan diwajahnya. Walaupun sudah berumur cukup tua, ayah terlihat sangat tampan dari sini. Pakaian Armani limited edition itu baru ia beli kemarin sepertinya, karena dimajalah pun belum keluar. Ayah memang sangat pemiih dalam pakaian, tak ada baju yang pernah dipakainya lebih dari 3 kali.

“Duduk.” Perintah Ayah, kami pun langsung duduk diatas sofa yang berada ditengah-tengah ruangan. Aku memperhatikan pria yang duduk disebelahku. Ia, ia mengapa terlihat sama seperti ayah ? Bahkan terlihat seperti cetakan yang sama, cuman wajahnya agak berbeda. Namun dari gaya bicara, sikap dan cara menatap sama.

“Jean, ayah ingin kamu tau sesuatu.” Ayah menatapku serius, “Jean, mungkin ii sulit bagimu. Ini juga sulit bagi kita bertiga. Ayah ingin memberitahumu bahwa..” Ayah berdiri, begitu juga pria yang duduk disebelahku menghampirinya dan berdiri sejajar dengannya...

“Pria ini, adalah J.Nama lengkapnya adalah J Walt.. J adalah ..” Ayah menepuk bahu J. Aku masih bingung dengan ucapan ayah. Memang kenapa kalau dia saudara, lagian biasanya ayah tak pernah menganggap serius ada maupun tidak adanyasaudara. Bahkan ayah menganggap saudaranya itu sampah dan pengemis yang dulu membuangnya. Tapi mengapa tatapan ayah berbeda ?

“Dia adalah J Walt. Dia adalah kakakmu, lebih tepatnya kakak tirimu.”
Sekarang dunia seakan telah terbelah menjadi dua.
....


“Maaf ayah, aku masih bisa belum bisa menerima hal yang kau katakan. Saya permisi.”
Aku membuka pintu dengan kasar, aku tak peduli ayah menganggapku tak sopan atau tidak. Ayah pikir ayah bisa seenaknya berselingkuh dengan orang lain setelah ibu meninggal. Apalagi aku kira pria itu hanya berbeda beberapa tahun denganku, bahkan mungkin sama denganku. !

Terus untuk apa aku berkorban waktu dan masa mudaku ? Toh akhirnya akan diberikan kepada J! Aku rela belajar private demi menjadi kebanggan ayah, dibenci orang karena idanggap sombong dan tak pantas. Aku benci ayah !

Jean menyusuri jalan menuju kamarnya, dengan mantap ia masuk kedalm kamarnya. Melemparkan tubuhnya keatas kasur empuk adalah satu cara dari sekian banya cara yang digunakannya untuk menenangkan dirinya

“Cklik” suara pintu bercode itu terbuka. Jean terkaget, ia bangun dan melihat keluar. Dan lagi-lagi melihat J disana, dengan sebal ia menghampirinya.

“Untuk apa kau disini ?”
“Kau tak perlu kesal akan keberadaanku, kau tak perlu menganggapku kakak atau bahkan bisa menganggapku tak ada. Dan tenang saja kedudukanmu sebagai pewaris utama takkan tergeser jika kau bisa mengalahkanku, Jika kau yakin dengan kemampuanmu sendiri. Kurasa tak ada hal perlu kau khawatirkan.”

Aku bergeming pelan, memang ada benarnya juga sih perkataannya. Tapi ada rasa tak mengenakkan yangkuarasakan jika melihatnya. Dan aku tak suka jika ia ada disisiku.

Maaf tiba-tiba menganggetkanmu, akan berita ini. Akupuntak menyangka hal ini terjadi. Dan jujur aku tak berniat mengahncurkan hidupmu, aku hanya ingin tau ayahku yang sebenarnya, dan lagipula aku takkan berada disini selamanya. Aku akan pergi secepatnya ketka rusanku dengan ayah selesai.” katanya cepat, aku menatapnya ragu. Apa benar ia tak berniat buruk padaku. Tapi tatapannya tajam membuatku meleleh dan tak dapat berpikir.

“Kau tak perlu pergi, tak adasalahnya menambah satu oran dirumah ini, Ada banyak kamar yang dapat kau tempati. Selama kau tak mengganguku. Selama kautak melakukan hal-hal yang aneh. Aku mungkin dapat menerimamu,,”

J tersenyum, “baiklah.. Itu maumu adik kecil.. Terima kasih atas tawaranmu itu. Aku akan teru berada disni, dan bersiaplah. Kita akan bertempur kedudukan pewaris dirumah ini.. Selamat siang, maaf menggangu acaramakan siangmu tadi. Aku sudah menyuruh orang untuk menghangatkannya. Jika kau mau datanglah keruang makan, aku akan berada disana nanti. Permisi”

Ia pergi, tak lama kemudian bayangannya tak terlihatlagi. Memang menyebalkan, mengapa aku bisa berbicara seperti itu ? Sudahlah, aku malas degan ribut dengan saudara sendiri. Lagi pula, ia takkan mengganguku, aku yakin dapat menang darinya. Jelas aku lebih berpengalaman darinya, jelas dia masih baru datang kedunia bisnis. Aku takkan kalah, takkan menyerahkan kedudukkan pewaris utama ketangannya.
.......
J tersenyum, bahwa ternyata dangat mudah menaklukan adik barunya itu. Lihat saja aku akan cepat menguasai rumah ini dan merebut segalanya. Merebut seglannya yang dari awal harusnya menjadi milikku.
....

Ia berjalan penuh keyakinan kearah ruang makan disana para koki dan pelayan sudah menyiapakan makan siang. Ia memang selalu tepat waktu, pukul 12 siang adalah waktu dimana ia harus makan jika tidak ia akan maag. Namun ketika duduk, ia melihat bangku kosong Jean. Ia akhirnya menyuruh seorang pelayan untuk memanggilnya. Dan terpaksa ia menunggu adik kecilnya itu.

Jean akhirnya masuk kedalam ruang makan itu, ia tak ingin ribut dengan kakak barunya. Perutnya juga sudah berteriak minta haknya, ia pun berjalan sopan dan duduk disebelah J. J tersenyum ditempatnya, Jean baru pertama kali merasa duduk amakn bersama seseorang yang dinamakan saudara. Dan hal itu terasa begitu aneh, namun lambat laun ia terbiasa akan hal itu. Ia menyantapspagethi bolognise kesukaannya, sedangkan J makan steak setenagh matangnya itu dengan nikmat. Acara makan itu berlangsung tanpa suara, karena selain berkonsentrsi pada makannya masing-masing tak ingin beriicara. Lantas Jean bingung, untuk apa kakak barunya ini memanggilnya untuk makan bersama. Hanya ingin mempererat tali persaudaraan ? Jika iya pun mengapa iatak berbicara, menyebalkan.

Siang itu mereka memakan habis makan siangmereka, tepat pukul 12 lebih 30 menit.
Jean beranjak dari tempat duduknya, “Jean, bisakah kau antar aku berkeliling rumah ini ?”
Jean berbalik dan menatap mata kakaknya yang bewarna coklat keemasan, seperti ayahnya. Ia pun menganguk, tak ada piihan lain pikirnya..
.............

“Ini GYM, kamu bisa olahraga disini sepuasnya. Dan disitu kolam renang yang cukup dalam ada fasilitas outdoor dan indoor kamu tinggal mengikuti petunjuk maka kamu bisa menemukan kedua kolam itu. Lalu jika kamu berbelok kesini kamu akan menemukan ruang sauna dan steam. Ada juga jaccuzi dan whirpool disana. Apakah kau mengerti ?”
J hanya mengangukkan kepalanya dan akhirnya pun Jean terus berjalan lalau beberapa saat kemudian mereka amsuk kedalam lift.

“Aku ingatkan kau, lantai satu bagian depan hanyalah tempat penerima tamu dan dibagian belakang ada show room tempat dimana mobil-mobil kita ada disana. Kau bisa memakai semuanya kecuali BMW putih punyaku. Di basement ada 2 lantai, itu tempat semua pembantu, pelayan, koki kita tinggal. Baru dilantai 2 ada ruang perpustakaan dan ruang musik yang cukup besar. Sedangkan lantai 3 adalah lantai yang tadi kita kunjungi, lantai untuk berolahraga, Dan papa lantai 4 adalah ruang makan dan dapur sedangkan dilantai 5 adalah ruang meeting dan kerja sedangkan dilantai 6 itu kamar papa dan tempat koleksi papa. Lantai 7 itu kamarku dan kamarmu, lantai 8-9 itu kamar tamu.. Lantai 10 itu isinya ruang wine,box office dan juga bar Lantai 11 itu ruang outdoor, tempat makan BBQ-an dan berbagai ayunan dan pondok disana. Oh ya, dilantai dua juga ada ruang skill. Apa kau mengerti ?”

J hanya menganguk pelan dan menperhatikan kata-kataku, sebebenarnya dia ini niat diajak keliling atau nggak sih ? Apa cuman mau ngerjain aku doang ?

“Kamu itu dengerin ga sih ?” tanya Jean galak.
J melihatnya sekilas lalu berpaling kedepan, “Aku mendengarmu.”

“Coba kau ulangi perkataanku tadi !”

“Lantai satu bagian depan hanyalah tempat penerima tamu dan dibagian belakang ada show room tempat dimana mobil-mobil kita ada disana. Aku bisa memakai semuanya kecuali BMW putih punyamu. Di basement ada 2 lantai, itu tempat semua pembantu, pelayan, koki kita tinggal. Baru dilantai 2 ada ruang perpustakaan dan ruang musik yang cukup besar. Sedangkan lantai 3 adalah lantai yang tadi kita kunjungi, lantai untuk berolahraga, Dan papa lantai 4 adalah ruang makan dan dapur sedangkan dilantai 5 adalah ruang meeting dan kerja sedangkan dilantai 6 itu kamar papa dan tempat koleksi papa. Lantai 7 itu kamarku dan kamarmu, lantai 8-9 itu kamar tamu.. Lantai 10 itu isinya ruang wine,box office dan juga bar. Lantai 11 itu ruang outdoor, tempat makan BBQ-an dan berbagai ayunan dan pondok disana. dilantai dua juga ada ruang skill. Puas? ” tanya J kepadaku, langkahnya terhenti. Jean berpikir mengapa kakaknya bisa begitu hapal ? Ia terkagum pada kakaknya itu.

“Hebat.. ! Baiklah, selesai lah tour kita.. Aku mau balik kekamarku. Permisi..” Jean memantapkan langkahnya meninggalkan J, perlahan bayangannya mengecil.

“Jean, jangan makan dikamar ya. Nanti makannya di ruang makan. Temenin aku.”
Jean berbalik sesaat, melihat kakaknya. Ia pun hanya menganguk lalu menlanjutkan ritual baca komiknya dikamar.
..........

Langkah Jean terdengar berat, ia makan kebanyakan malam ini. Pertama kalinya dalam hidupnya ia berbicara banyak dengan seseorang. Rupanya bukan berbicara seperti bercanda atau apa, namun Jean dan J malah meributkan dan memperdebatkan banyak hal.Bagaimana cara memakan, apa yang paling enak, sampai duel memakan habis semua makanan yang dimenangkan Jean. Akibatnya berat Jean mungkin naik beberapa kilo. J hanya senyum-senyum sambil memuji tak serius meihat Jean yang menang dalam duel makan terbanyak itu, maka Jean pun tambah kesal.

“Baiklah.. Apa kau puas mengerjaiku hari ini, kakak ?”

J hanya tersenyum nakal, Jean tak menyangka senyum akaknya itu mengapa begitu bisa manis dan memikat. Ia pun terkagum beberapa saat.

“Baiklah, aku kembali kekamarku..” kata Jean masuk kedalam kekamarnya karena tak kunjung mendapat jawaban dari kakaknya. Jean menelusuri kamarnya, menuju ruangan penuh buku dan membuka ruang hobby rahasianya. Lagi-lagi bunyi pintu terbuka terdengar, Jean sedikit panik. Apakah J kembali mencariku ? Bagaimana jika ia tau aku berada diruang rahasia ini ? Jean pun memutuskan untuk mengunci mulutnya.

“Jean ? Apakah kau ada didalam ? Kau pasti didalam. Tak mungkin kau keluar tanpa sepengathuanku. Karena dari tadi aku didepan pintu utama kamarmu.”
Suara J semakin mendekat keruangan ini, Jean semakin panik. “Aku tau kamu ada didalam sini. Apakah aku perlu mencari tau ruangan rahasia diruangan ini dan memberitahu ayah atau kau sendiri yang memberi tahu aku jadi aku tak perlu memberitahu ayah.”
Akhirnya dengan pasrah Jean menekan sebuah tombol dan rak buku pun bergeser. Jean melihat J disana. J yang penuh dengan senyum.

“Aku tahu pasti ada sesuatu yang menarik dibalik ruangan rahasiamu.” J pun mengitari ruangan, aku hanya diam ditempatku.

“Wah... Ini kan komik conan ? Lengkap banget ? Fairy tail juga ada ? Hebat ! Ini kans emua kesukaanku.. Kamu hebat ! Boleh aku pinjam ?”

Jean termangu bingung, ia tidak tau bahwa kakaknya itu memiliki hobby yang sama dengannya. Ia mengira kakaknya itu selalu sopan dan hanya menyukai hal2 yang berbau highclass..

“Apakah kamu sudah membeli conan yang terbaru ?” tanya J penuh antusias.. Aku menganguk,

“Ada dilemari itu, rak ke 5. Jika tak sampai kau bisa menyalakan mesin, maka rak itu dengan otomatis berputar.”

“Hebat.. Adekku ternyata memiliki selera yang cukup tinggi..” kata J cepat ketika mendapati komik conan terbaru ditangannya.

“Wah, kau punya home teater.. Apa yang biasa kamu tonton ? Ya ampun, masa drama korea-jepang-mandarin.. Eh tapi ini kan drama yang bagus. Wah ini juga.. Uda lama aku ga lihat drama ini.. Wah, kamu juga suka CSI ya ? Sama dong... Nonton bareng yukk...”

“Aku males ! Uda sana ! Balik kekamarmu sendiri !”
“Ayolah... Jangan begitu.. Aku pengen nonton drama ini.. Uda lama aku ga nonton drama ini.. Ayolah...”
“Ampun ! Kemana kakakku yang dingin tadi.. kenapa sih aku harus nemenin kamu terus.. Ya udah ! Pasang sana, aku ambil minuman dulu..”
J tersenyum riang, ia memasang home teater itu.. Jean menatap kakaknya perlahan sesaat setelah mengambil softdrink dari kulkas yang ada diruangan itu. Ia bingung dengan sikap J yang berubah-ubah, sungguh membingungkan.

“Cepetan.. ! Ayo !! Udah mau mulai...”
“Iyah-iyah..” kata Jean sambil tergopoh-gopoh membawa minuman dan duduk disebelah J. Tiba-tiba mukanya memerah ketika menyadari tubuhnya bersentuhan dengan J, bahkan tak ada jarak satu piko meter pun.. Jantungnya mulai tak beraturan, dan matanya tak terfokus di drama favoritnya Ia terus menatap J. Ada apa denganku ? Apa yang salahd enganku ? Mengapa aku bisa merasakan hal ini ?

.............

J tak dapat memusatkan pikirannya ke Jean, sejak tadi detak jantungnya tak beraturan, mukanya merah dan terasa panas. Tubuhnya bersentuhan dengan adiknya, mengapa ? Kenapa bisa ada perasaan seperti ini ? Kenapa ini bisa terjadi ? Perasaan apa ini ? J ! Jangan-jangan dirimu jatuh cinta pada Jean ?Jatuh cinta pada adikmu sendiri ? Jangan-jangan kamu jatuh cinta pada musub terbesar yang telah mengambil segalanya darimu ? Sadar! Sadar ! Kamu tak boleh ! Kamu tak boleh J ! Kau tak boleh !

.............

Sang surya memancarkan sinar yang hangat dan menyilaukan. J terbangun dan menyadari bahwa Jean tertidur dipundaknya, Home teateritu masih berjalan. Rupanya mereka berdua tertidur ditengah-tenag cerita. Ia melihat jam, pukul 7. Ia harus buru-buru pikirnya. Ia pun mengangkat Jean keluar kamar, menuju kasur Jean dan membaringkannya disana lalu menyelimutinya. Tak disangka saat ia beranjak pergi, Jean menggenggam tangannya dengan erat.

“Ma, aku baru tau bahwa punya keluarga itu membahagiakan. Apakah J adalah malaikat yang mama berikan kepadaku. Aku merasa sendiri ma.. Papa selalu mengabaikanku dan menganggapku mandiri. Aku benci menjadi anak ayah. Kenapa aku tak bisa disayangi seperti putri keluarga lain. Aku tak pernah mendapt kasih sayang yangdiberikannya semenjak mama meninggal. Aku kangen mama.. Aku kangen mama..” seru Jean histeris dengan berbulir-bulir air mata yang membasahi pipinya. J tak sanggup melepas dan meninggalkan Jean sendiri, ia pun menghampiri Jean.

“Aku takkan meninggalkanmu sendirian, Jean. Aku akan selalu berada disisimu. Sebagai pengganti mamamu. Selamat tidur” kata J sambil mengecup kening Jean lalu menghapus sisa-sisa air mata Jean. Jean terlihat tenang, lalu beberapa saat ia meregangkan genggamannya dan J dapat pergi.

.......

“Nona, bangun. Ini sudah siang. Anda mau sarapan dulu di kamar atau mandi dulu ?”
Jean tersadar dari tidurnya, tidur nyenyaknya Ia meregangkan badannya seolah sedang mengumpulkannya nyawanya. Ia tersenyum melihatsiang yang cerah lalu memalingkannya kearah Bi Maria, “Apakah Kak J sudah sarapan ?”

“Sudah, nona. Ia bangun pagi-pagi sekolah untuk pergi dengan tuan. Ia bilang kepada nona untuk tidak menunggunya untuk sarapan atau makan siang danjuga makan malam karena katanya tuan muda pulang malam atau bahkan tak pulang.”

Jean memanyunkan mulutnya beberapa senti, entah mengapa baru sehari bertemu tapi ia merasakan keberadaan J merasa sesuatu yang menjadi kebutuhannya setiap hari. Padahal kemarin ia sebal dengan keberadaan J dan bahkan ingin mengusirnya pergi jauh-jauh. Tapi, mengapa ia merasakan kehampaan siang ini ?

“Kalau begitu saya mau makan dikamar saja. Tinggalakan saya saja sendirian setelah selesai menyediakannya.”
“Baik nona..”

Bi Maria segera meningggalkan ruangan itu, Jean menghampiri kaca bening super besar itu. Ia menutup matanya karena silau. Tapi ia ingin tetap berada disitu, merasakan panas matahari yang akan benar-benar membuatnya tersadar. Beberapa saat kemudian ia menuju ruang makan dikamarnya, ia menemukan pancake blueberry dan segelas susu putih disana. Ia segera menyantap pancake yang terlihat lezat itu lalu meminum susu putih yang ternyata low fat itu..

Sekarang Jean beranjak dari tempat duduk dan mulai mandi, lalu berdandan secantik mungkin namun ia hanya menggunakan kaus berbahas katun lengkap dengan elana pendek yang membuatnya santai dan nyaman, ia tetap terlihat sangat cantik dengan balutan itu.. Ia pun sekarang berjalan kearah pintu ruang hobbynya. Belum dibersihkan oleh Bi Maria rupanya, yang tau ruangan ini kan hanya dia dan Bi Maria. Oh ya, ditambah J. Tiba-tiba ia teringat lagi akan kejadian mendebarkan semalam, disaat mereka berdua –Jean dan J- menonton adegan berciuman akibatnya mereka berdua sama-sama salah tingkah. Saat mereka sibuk memalingkan wajah, kepala mereka tidak sengaja terbentur, mereka berdua saling menyalahkan siapa yang menabrak duluan sampai akhirnya mereka tertidur karena malam semakin larut.

Jean malu mengakui kalau malam kemarin ia sangat gugup berada disebelah J. Ia hanya membereskan botol-botol soft drink yang mereka habiskan sambil mematikan home teater dan menutup jendela biar sisanya dilakukan Bi Maria pikir Jean. Beberapa saat kemudian ia sadar bahwa ia membuang salah satu komiknya kearah tak beraturan waktu J datang memanggilnya kemarin. Jean pun buru-buru mencarinya.

“Ya ampun, aku kira hilang.”
Komik bersampul biru dipeluk erat Jean yang kembalimelangkah keruangan hobbynya...

........

“Bagaimana denganmu dan Jean, J ?”
“Kami baik-baik saja, ayah. Saya pikir kami bisa menjadi kakak dan adik yang rukun” jawab J pelan sambil mengikuti ayah barunya, Jeremy berjalan.
Jeremy terhenti, “Jangan lupa, kau tak boleh memiliki perasaan cinta lawan jenis. Kuperingatkan, kalian berdua adalah saudara sedarah walaupun beda ibu...”
Perkataan Jeremy itu membuat mulut J terkunci, mengapa ayahnya tiba-tiba bisa berkata seperti itu..
“Apakah kau mengerti ?”
“Baiklah, Ayah”

.........

Jean berjalan menyelusuri koridor menuju kamarnya, beberapa saat ia terpaku melihat kamar J yang tepat berada didepan kamarnya namun akhirnya ia menghela napas dan masuk kedalam kamar.

“Ada apa ? Apakah kau begitu kesepian tanpaku ?” tanya J penuh jahil dari belakang, Jean kaget bukan main melihat J beridiri tepat dibelakangnya.

Jean mulai salah tingkah apa yang harus dilakukannya, ia terpaksa berbohong da berusaha keras menyembunyikan muka merah serta jantung yang berdetak kencang ini, “Nggak kok,aku hanya lega nggak ada kamu. Aku mah baik-baik aja tanpamu. Aku lega karena kamu nggak bakalan pulang ampe besok, eh nyatanya malah uda pulang sekarang..”

“Begitu ? Aku tidak berniat pulang kok. Aku hanya kembali untuk mengambil handphoneku”

Hah ? Dia hanya pulang untuk mengambil handphone ? Emang punya cuman satu ? Lagian ini kan uda jam 10 malam.. Kenapa ga tidur dirumah aja baru besok kembali kerja lagi. Toh ga perlu buru-buru buat menandingi aku. Tapi mungkin aja dia ingin belajar lebih banyak.. Jean sedikit takut dengan pikirannya, lebih parah lagi ketika ia mengingat bahwa J speertinya memilih kelebihan segala sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Ia takut bahwa J benar-benar ingin menyingkirkannya. Dan entah mengapa, ia juga tak ingin J meninggalkannya hari ini...

“Kenapa haru balik lagi ? Sekarang kan sudahpukul 10 malam. Kau harus istirahat.”
Perkataan J itu membuat J berbalik, melihat mata Jean yang tak tenang. Ia pun tersenyum ramah.

“Benar kan kau kangen padaku ? Baiklah aku takkan pergi lagi, tapi karena itu kamu harus menemani aku makan. Aku lapar sekali, belum makan dari tadi siang.. “

Jean hanya tersenyum senang, “Baiklah ! Kau harus mandi sebelum makan. Karena kan sangat bau, kakak.. Aku akan menyuruh Bi Maria untuk memasakkan makanan, kau ingin makan apa ?”

“Aku tak ingin makanan yang dimasakkan koki, aku ingin kau ingin yang memasakkan sesuatu untukku...”

“Heh ? Aku ? Aku tak bisa memasak ! Aku bisa melakukan segalannya asal bukan memasak.. Karena aku tak bisa memasak, dan tak diperbolehkan memasak..”

J memutar bola matanya, “Baiklah.. Aku akan mengajarmu memasak setelah aku mandi. Masuk lah kedalam kamarku..”

Jean mengikuti J masik kedalam kamarnya, kamar J terlihat sangat Hi-Tech dan mewah.
“Kamu bisa duduk disana, tunggu sebentar.. Aku takkan lama..”
Jean hanya tersenyum dan akhirnya beberapa saat kemudian bayangan J tak terlihat lagi.. Ia mengitari kamar J.. Kamar itu terasa kaku, kukira tak ada barang pribadi mungkin karena baru pindah kemarin. Jean masuk kedalam kamar J, kamar yang desainnya hampir sama seperti kamarnya. Namun, langkahnya terhenti ketika ia mendapati sebuah pigura. Pigura yang menceritakan seorang bocah laki-laki tersenyum senang dipangkuan ibunya.

Wamita yang cantik pikir Jean. Apakah wanita itu ibu J ? Seoarang wanita yang telah merebut ayahnya dari pelukan ibunya dan juga dia. Wanita yang membuat Jean tak dapat merasakan kasih sayang ayahnya ? Wanita yang...

“JEAN ! DIMANA KAU ?”
Jean tersadar dari pikiran negatifnya, ia pun beranjak keluar dan mendapati J dibalut dengan pakaian elegannya.
“Ayo.. Kamu pasti sangat lapar. Aku akan belajar yang cepat, dan akan memasakkan makanan yang etrenak yang pernah kau makan...”

..........

Jean asyik memperhatikkan kakaknya yang meringis pelan ketika melihat makanan yang dimasak adik barunya. Nasi goreng yang... hangus..
“Kenapa kak ? Nggak enak atau enak ? Itu spesial loh, dibuatnya pake cinta” kata Jean yang semakin membuat kening J berkerut..
“ Baiklah, itu kan nasi goreng yang pertama kali kumasak.. Nasi goreng yang hancur, sebentar.. Aku bawa nasi goreng spesial buatanku..”
J terbengong melihat adiknya, ia kira memang tak mungkin megajar memasak adiknya hanya dalam beberapa menit. Namun J sedikit terkagum ketika Jean kembali lagi dengan sebuah telur dadar diatasnya..
“Kok cuman telur ?”
“Makan dulu ! Namanya spesial, penuh dengan kejutan..”
J menyendokkan sendok ke telur itu, dan mendapati nasi goreng keluar dari dalam telur dadar itu. Ternyata ada didalam situ, ia pun menyuapkan nasi goreng telur dadar itu kedalam mulutnya..
“Enak.. Kau hebat ! Ini nasi goreng terenak yang pernah kumakan..” kata J dengan tersenyum dan mulut penuh.. Ia buru-buru memakan nasi goreng itu dengan lahap. Jean tersenyum melihat akan hal itu, mungkin ada benarnya ia sering memperhatikan Bi Maria saat ia masih kecil. Jadi ia sedikit tau bagaimana cara membuat nasi goreng kesukaannya itu..

Makan malam itu berlangsung dengan penuh tawa dan senyum, sungguh suatu kemajuan bagi mereka untuk tidak saling mencela dalam ebebrapa menit. Namun mereka sepertinya bisa manjadi kakak adik yang cukup akrab.

..........

“Maaf, sudah membuatmu baru kembali kekamarmu sangat larut. Sudah, tidur sana..”
“Iya, J.. Kau juga harus istirahat. Kau perlu banyak tenaga, selamat tidur. Semoga tidurmu nyenyak.” Kata Jean sambil berbalik dan membuka pintu kamarnya.
Beberapa saat kemudian, napas Jean terhenti. Ketika ia merasakan sesuatu yang hangat dipunggungnya, ia merasakan bahwa.. Seseorang memeluknya..

“J ? Kak J ?”
“Jean, biarkan aku memelukmu beberapa saat saja...” ucapnya pelan. Perlahan peluknya semakin kuat, Jean hampir dibuatnya amsti kehabisan oksigen. Namun Jean membiarkan kakaknya itu memeluknya, beberapa saat kemudian ia berbalik dan membalas pelukannya.

“Pasti berat ya bertemu dengan ayah ? Jangan terlalu bekerja keras, J.. Aku mengkhawatirkanmu..”
J memeluk Jean dengan mata tertutup, ia merasakan.. Ia merasakan bahwa sesuatu yang hilang dari dirinya tlah kembali. Merasa kehampaan yang ada disudut tergelap hatinya perlahan terisi kembali. Ia merasakan kehangatan yang sudah lama tak dapat ia rasakan.

Perlahan J mereganggakan pelukannya, ia sadar bahwa tak seharusnya melakukan hal ini... Ia menatap Jean yang berada didepannya, “Terimakasih sudah mau menghiburku.. Tidurlah, semoga mimpimu indah..” kata J sambil mengecup kening Jean lalu mendorong Jean masuk kedalam kamarnya..

“Ciuman selamat malam.. Semoga mimpimu indah, adikku tersayang...”

........

Kamis, 11 November 2010

He is not her - M.D.S PART 1

Mata birunya yang indah, bulu matanya yang lentik, rambut coklatnya yang panjang.. Mengingatkanku pada seseorang yang sudah lama ku lupakan.. Orang yang membawaku kepada penyesalan tak berujung itu..

Aku berlari mengejarnya dan mendorong seluruh orang yang menutupi jalanku.. Aku tak peduli lagi mereka akan marah atau tidak.. Yang penting aku harus melihatnya sekali lagi, aku berharap penglihatanku tak salah.. Orang yang sangat ku rindukan itu..

HP-ku yang penuh dengan hiasan manis itu terus berteriak dalam tasku, namun aku tak menghiraukannya.. Telingaku serasa tuli, seolah aku hanya bisa mendengarkan detak jantungku yang tak beraturan...

“Freya !!!!!”

Ia berbalik.. !!! Sungguh tak ku sangka itu memang dia !! Dia benar-benar ada dihadapanku sekarang... Aku terhenti sambil membungkuk seolah berusaha membuat diriku tenang dan dapat berpikir jernih.. Beberapa menit kemudian aku mendongakkan kepalaku.. Dan aku baru tersadar walaupun dia mirip dengan orang yang selalu kucari, dia bukanlah Freya.. Freya sahabatku dari kecilku..

“Maaf, siapa ya?” katanya dalam bahasa asing yang tak kumengerti... Aku berusaha menyembunyikan kekecewaanku ini.. Namun aku tak bsia untuk tidak melongo bingung...
“Apa ?”
Ia menerawangku sejenak lalu tersenyum, “Maaf, siapa ya ?”..
Aku pun membalasnya dengan tersenyum walau sedikit kupaksakan setelah tau ia berkata apa..
“Maaf, saya Rin.. Frencie Rlofrav..”jawabku..
“Namaku Rey Vox.. Apakah tadi kau memanggilku Freya ?”
Aku menganguk, dia sepertinya bingung “Maaf aku tidak kenal dengan seseorang bernama Freya.. Mungkin kamu salah orang...”

Aku tak mungkin salah orang... Jelas-jelas dia sangat mirip dengan orang yang kucari !!! Tapi ?? Dia laki-laki !!!!!! Sedangkan Freya adalah wanita !! Bagaimana ini bisa terjadi !!

“Eng... Maaf... Aku ada urusan sekarang.. Aku harus pergi...”
Aku menarik lengan bajunya, dan secara refleks ia kembali melihatku “Apakah kau benar-benar tak mengenal Freya ?”

Aku tak sanggup lagi menahan air mata yang sudah mengumpul di pelupuk mataku.. Aku berjongkok sambil menutup wajahku.. Sekarang semua orang menatap kami berdua... Pria itu celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, banyak orang berbisik aneh sambil sesekali mengeritkan kening.. Pria itu mulai panik, dan akhirnya ia berlutut bersamaku..

“Jangan menangis dong !! Mereka semua kan tidak tau kita ngomong apa.. !! Kamu ini menyusahkan saja.. Please dong !!! Kamu kenapa nangis sih ??” tanya pria itu sambil menepuk punddakku sesekali...

Aku menarik napas pelan lalu berdiri, “Maaf aku telah merepotkanmu.. Aku salah orang...”.
Baru saja aku mau berbalik, beberapa gadis SMA berkumpul seolah membentuk tembok yang memblok-ku untuk berjalan...

“AHHHH !!!! ITU REY FOX !!!BENERAN REY FOX !!! AHHHHH !!! REY !!!” teriak mereka sambil membuatku terbengong sesekali, Rey Fox tersontak kaget melihat gadis-gadis itu.. Dan lagi-lagi secara refleks ia memegang tanganku dan memaksaku untuk berlari...

“Siapa mereka?Dan siapa sebenarnya kamu ?”

Pria itu mendongak melihatku, “Bukannya sudah ku katakan tadi.. Aku Rey Fox... !! Mereka itu fansku...”
“Kenapa mereka nge-fans sama kamu ?”
Rey berhenti berlari, ia menunjuk etalase disebuah toko buku yang penuh dengan majalah yang diperebutkan orang dan juga layar dijalan-jalan...

“Aku Rey Fox, model dan artis paling diminati disini saat ini.. “
Aku termangu bingung...


Ia menyuruhku duduk disofa coklat yang kelihatannya empuk itu, aku tidak tau ini aman atau tidak.. Tapi aku telah masuk di apartemen cowok sekarang !!! Tapi sepertinya dia baik aja kok...

“Kamu diam disini !!!”
Heh ? Aku diperintah nih ? Aku memang orang yang keras kepala,... Tapi kenapa aku tak berkutik saat ini ?? Ia memasuki suatu ruangan dan sekejap bayangannya pun menghilang.. Aku memerhatikan ruangan ini, sungguh mewah ! Indah ! Dan keren ! Aku sangat menikmati suasana di ruangan ini.. Namun beberapasaat kemudian.. Ada yang menghancurkan suasana ini...

“Sudah lah ! Tak ada yang perlu dipikirkan.. Biarkan saja wartawan mau menulis apa pun! Yang jelas aku takkan terkalahkan !!! Dan soal wanita itu.. Aku tak tahu apa pun tentangnya.. Tiba-tiba saja saat dijalan ia meneriakiku, dia bukan orang sini.. Karena itu aku berusaha membantunya..Tapidia menangis di jalan, sehingga aku terpaksa menariknya pergi ..”

Samar-samar aku mengerti ucapan Rey.. Namun aku merasa sangat menyusahkannya saat ini... Aku bukan siapa-siapa disini.. Apalagi aku pasti nanti membawa skandal untuknya, dia artis! Aku lagi di aparemennya lagi.. Cuman berdua lagi !! lebih baik aku pergi aja dehhh... Aku berjalan kearah pintu..Membukanya perlahan, lalu menutupnya..

“Blammm...”


“Blammm...”

Rey memalingkannya wajahnya, ia berusaha menajamkan pendengarannya..
Apakah itu suara pintu ditutup ? Ahh !! Jangan-jangan Rin pergi ? Aduh !! Kenapa sih cewek itu ga bisa dibilangin..

Dan seperti yang seperti Rey duga, ia sudah tak dapat menemukan bayangan Frencie disana...
Rey memaskkan HP-nya kedalam sakunya lalu keluar berusaha mencari RIn.. Sampai diluar apartemen pun ia tak kunjung menemukannya.. Rey pun putus asa dan kembali ke apartemennya..

Benda biru yang mencolok itu memancar cehaya dengan indahnya.. Begitu cantik dan berkilau.. Rey menggerakkan tangannya dan berusaha untuk dapat menggapainya... Gantungan kunci berbentuk ukiran huruf FR.. Inisial nama Rin? Pasti ini barang yang berharga..

Rey memasuki kamarnya sambil terus memerhatikan barang rupawan itu lalu memasukkan nya dalam kotak putih mewah itu...
“Aku berharap Rin kembali untuk mengambil ini.. Sebelum aku mencintai barang ini...”


“Oh my God, Rey !! Aku tahu kamu pecinta perhiasan.. Tapi haruskah kau membeli Sky ocean ini ? Jesus ! Ini lebih dari semua uangmu !! Jangan bilang kau berhutang !!!”

Rey memincingkan matanya melihat asistennya yang memegang batu biru dengan inisial “FR” yang sangat berharga baginya...

“Nononono.. Dont touch it.. Or ill kill you !!!” kata Rey sambil menyambar gantunagn kunci itu lalu meletakkannya kembali ketempatnya...

“Dan aku tidak berhutang... Ini milik seseorang yang tak sengaja ditinggalkan disini...”
“Hah ?? Yang bener ?”
“Itu loh, cewek yang tiba-tiba nangis dijalan itu.. Terus tiba-tiba menghilang itu... Sepertinya aku harus segera mengembalikan ini, sebelum aku tambah mencintai gantunagn kunci ini...”

Asistennya hanya anguk-anguk kepala, sampai tidak lama kemudian Rey menjentikkan jarinya “Ive got an idea...You must help me...”

The Missing Piece - M.D.S PART 1

Dream is Key for everything… Yuma Manato, seorang murid SMA jenius yang uda lulus dari M.I.T University.. Sikapnya friendly, tapi biasanya cool sama cewek yang ga dikenal.. Namun ia sangat murah hati dan suka menolong sesame walaupun terlihat menyeramkan.. Ia juga sangat menyayangi serta akrab dengan keluarganya.. Ia sering dipanggil DaMa yang artinya Daisuki Manato, bahasa jepang yang berarti Manato tersayang.. Perasaannya begitu-begitu saja, sampai akhirnya ia bertemu dengan Elaine Shiori.. Remaja wanita seumuran dia yang pingsan didepan mobil DaMa saat hujan deras diwaktu DaMa sedang berjalan pulang dengan Spy yang melindunginya.. Apa yang akan terjadi selanjutnya ?


“Ok then.. Pakaian ok.. Tas ok.. Laptop ok.. What els ? Um.. I think.. nothing that I forget.. Let’s go”
Aku membuka pintu kamar dan berjalan lurus .. Lalu memencet seuatu tombol.. Beberapa menit kemudian, pintu itu terbuka.. Dan aku pun masuk.. Lift itu menuju turun cepat dari lantai 7 ke lantai 6…
Setelah pintu kembali terbuka, aku keluar dan kembali berjalan lurus.. Di jalan yang kulalui, banyak terlihat kaca dan beberapa tumbuhan.. Ada beberpa sofa dan rak buku.. Sampai akhirnya aku sampai pada ujung ruangan itu.. Kembali terlihat sebuah pintu, dan aku pun membukanya..,
Terlihat wanita sedang duduk di tempat duduk sambil minum the dengan anggun..
“Mom, morning”
“Morning, DaMa” Jawab mama.. Ia terlihat cukup awet muda walaupun mom uda umur 48 tahun.. Tapi walaupun dalam umur segitu, mom tetap aja gokil dan juga selalu memberikan perhatian lebih padaku… Mungkin karena aku adalah anak satu-satunya…
“Morning, Manato.. Mom” Dari belakangku, terdengar suara ayah yang sangat beribawa dan tegas, namun hangat itu..
Dad seorang dokter bedah anak yang sangat diakui di seluruh dunia dan menerima banyak penghargaan. Ia juga mendirikan rumah sakit yang sangat terkenal di beberapa Negara besar maupun kecil.. Dad sangat perhatian terhadap kehidupan manusia.. Sehingga menjadi duta UNICEF.. Ia sudah cukup tua, Dan ia berumur sama dengan ibu.. Walaupun ada perbedaan karakter, namun ayah selalu kompak dan bisa gokil juga seperti ibu.. Mereka lahir di hari yang sama.. Yaitu 29 Desember..
Aku mulai menarik punggung kursi, dan berusaha duduk di kursi dimana aku selalu duduk.. Di meja, terlihat ada Pitcher Susu, Jus Jeruk buatan mama, Air Mineral dan juga pancake Apple kesukaanku.. Aku memakan lahap makanan yang ada dipiring ku dengan cepat.. Hampir keselek..!! Waikksss.. Bikin malu aja… Cepat-cepat mom menuangkan air mineral ke gelasku, dan langsung saja ku minum hingga habis..
Mom dan Dad tertawa, aku senang melihat hal itu… Tapi sedikit malu sihh… “hem… “ Aku mengelap mulutku dengan serbet dan lalu berdiri.. “Dad, Mom.. Uda selesai makannya… Manato pergi dulu yaa…”.. Dad dan Mom hanya melambaikan tangannya dan mengucapkan “DaMa”.. Panggilan yang sedikit memalukan untuk seorang cowok berumur 17 tahun.. Daisuki Manato.. Yang dalam bahasa indonesia diartikan sebagai Manato kesayangan.. Tapi biarlah…
Aku keluar dari ruang makan yang cukup besar, dengan seperangkat ruang bar, dan dapur besar untuk pelayan..
Berjalan lurus kembali kearah lift dan memencet tombol 4 yang merupakan lantai basement tempat dimana mobil tertata rapi disana…
Setalh sampai di basement. Ada seorang cowok yang sudah menunggu ku disana.. Ia langsung masuk mobil, dan menjalankannya kearahku.. Setelah sampai, aku pun langsung masuk dalam moil dan melesat pergi..
----------

Kenyataannya, aku tidak seperti diriku dirumah.. Yang begitu relax dan bisa bersifat gokil.. Mungkin, karena aku adalah seorang murid pindahan, Seorang lulusan MIT pada umur 15 tahun yaitu itu tepatnya, 2 tahun lalu tepat sebelum kecelakaan yang membuatku kehilangan ingatan setahun yang lalu.. Setelah aku lulus dari M.I.T, organisasi W.I membawaku untuk ikut serta dalam organisasi mereka.. Walaupun aku kehilangan ingatan, tetapi kepintaran otakku sama sekali tidak berkurang.. Saat ini aku berumur 17 tahun., dan kembali ke Indonesia, yaitu kampung halaman ayah dan tempat lahirku, Indonesia dan masuk ke suatu SMA Kristen Swasta di Jakarta, MORSE.. Masuk kelas 2 SMA disini.. namun aku besar di Amerika dan juga Jepang yang merupakan kampung halaman mom.. Di Indonesia, banyak keindahan alam yang sangat menakjubkan.. Namun, entah mengapa, banyak ‘Orang Yang Tinggal di Indonesia’, sangat membenci Negara ini.. Aku dikenal sebagai bocah yang jenius.. Namun, aku masih mrasa diriku serba kekurangan…
Setelah sampai ke dalam pekarangan sekolah .. Aku turun pelan dari mobilku yang keluaran terbaru ini… Dengan menggunakan seragam lengkap dan kacamata hitam.. Membuat diriku terlihat keren dan beribawa.. Orang yang melihatku langsung berbisik-bisik.. Ada juga yang senyum-senyum melihatku.. Namun aku tetap dalam pandangan coolku..
“Kamu pergi aja dulu.. Nanti kalo aku uda pulang, bakal kutelepon..”
Cowok itu menganguk dan menaikan kaca jendela.. Lalu kembali melesat pergi dari sekolah..
Aku tetap berdiri pada tempatku, dan tak bergerak sekalipun.. Lalu ada seorang bapak tua yang berjalan tegap dengan penuh wibawa ,,
“Welcome to our school.. Hope you enjoyed.. Manato-sama..” Ia berkata padaku dengan wajah senang yang sangat berbinar sambil menyalamiku....
Aku pun membalas salamnya dan tersenyum lalu berkata .. “Yoroshiku.. But, please call me manato.. Iam student in here… And please you speak in Indonesian. I can get it… Aku bisa bahasa Indonesia dengan sempurna..”
Dia terlihat kagum.. “Baiklah, manato.. Mari ikut saya.. Kita ketempat acara penyambutan murid baru..” Ia mulai berjalan..
Aku pun secara perlahan membuka kacamataku, dan berjalan mengikutinya…
“Oh ya, saya wakil kepala sekolah”
Aku menganguk kepala, lalu ia kembali berjalan , menuntunku
--------------------------

Di ruang penyambutan murid baru.. Wakil kepala sekolah, yang tadi nyapa aku.. memberikan pidato cukup lama sehingga aku hanya membaca bukuku dengan santai di back stage.. Setelah mendengar pengumuman untuk menyuruhku datang ke panggung.. Aku pun berdiri, menyimpan bukuku.. Dan merapikan rambutku..
Diriku sekarang sedang berjalan tegap, kakiku bergonta-ganti melangkah pelan menuju panggung…
“Mari kita dengarkan pidato dari seorang murid Jenius ini, mari tepuk tangannya” Kata berbinar-binar seperti sedang memamerkan sesuatu terdengar sangat menyebalkan bagiku.. kata-kata itu menjadi tanda dimana aku harus memulai pidatoku..
Aku naik keatas panggung, dan mengambil alih mike dari pak kepala sekolah.. Dan menyusuaikn cara berdiriku.. Dan lalu mulai menatap semua orang yang sedang menatapku dengan serius
“Thank you for the attention.. Namaku adalah Manato Yuma (In japan Yuma Manato), Pindahan dari Amerika.. Ehm.. from M.I.T University.. Aku lulus dari sana dan kembali ke Indonesia ke kampung halamanku.. Saya berharap, bisa mempelajari banyak hal selama belajar disini dan saya berharap semuanya mempunyai semangat yang kuat .. Because, Dream is key for everything and nothing imposibble…. Thank you.. “
Seperti yang kuduga, setelah aku memberikan hormat terima kasih, langsung terdengar tepuk tangan yang meriah.. Dan saat aku mengangkat lagi kepalaku, banyak orang yang berbisik-bisik.. Mereka pasti bertanya-tanya, ‘mengapa orang sejenius dia bersekolah disini ??’.. Tapi aku tak mau memusingkan hal itu lagi.. Aku cepat-cepat turun dari panggung dan langsung keluar dari aula saat itu juga…
Setelah keluar, aku melihat lahan luas yang penuh dengan pepohonan dan macam-macam tumbuhan disekitar koridor penyebrangan.. Angin terasa sangat sejuk, namun matahari terus menyilaukan pandangan.. Aku pun memakai kembali kacamata hitamku.. Dan lalu menyelusuri koridor.. Di ujung koridor ada dua arah yaitu kearah pusat sekolah sedangkan satunya kearah lapangan indoor outdoor serta taman sekolah.. Aku pun langsung mengambil jalur menuju taman.. Gonta-ganti kaki menuntunkun masuk kedalam taman, dan kutemui sebuah kursi.. Aku pun langsung duduk diatas kursi taman sekolah.. Perlahan kupandangi sekekelingku yang penuh rimbunan pepohonan sehigga terasa sangat sejuk.. Aku mengambil buku dar dalam tas.. Buku kedokteran yang baru saja tad malam kuambil drai ruang kerja Dad.. Ku Buka buku kedokteran itu.. Didalamnya penuh gambar-gambar organ tubuh manusia, semuanya bertuliskan bahasa inggris. Dan banyak kata sulit, namun kata-kata itu sudah terdengar tidak asing bagiku.. Dan tanpa sadar,karena sejuknya angin dan nyamannya tempat duduk yang kududuki.. aku pun tertidur di kursi itu…
--------------------

Tempat apa ini ??? Indah dan tak bercacat.. Apa aku sedang bermimpi ??? Secara perlahan aku mendengarkan sura langkah seseorang dari kejauhan, langkahnya ringan.. Sepertinya langkah seorang gadis.. Semakin lama ia berjalan menujuku.. Namun.. Tiba-tiba.. Kabut menyelimuti mukanya.. Dan perlahan ia pergi meninggalkan aku jauh… “HEY.. !! WHO ARE YOU ?? WHY I FEEL.. I KNOW YOU… ??” aku berteriak dengan sekuat-kuatnya… Ia berbalik, namun kabut tetap menutup wajahnya , suara ringannya mulai terdengar “You will know someday… “…

-----------------
“Hey !!!!!”Tanpa sadar aku berteriak dan mengangkat tanganku seolah sedang mengejar seseorang… Aku terbangun, dan tersadar bahwa hari sudah sore.. Nampaknya, aku bolos hari ini yah ??? Aku lupa kebiasaan bahwa aku masih siswa disini, bukan mahasiswa yang bisa bebas masuk atau tidak.. Ku ambil tasku dan kutelpon asistenku..
“X, jemput aku…” kataku pelan.. trdengar kata ‘oke’ dari telpon.. Dan telpon itu pun mati… Aku kembali terduduk, termenung akan mimpiku tadi.. Ku lihat jam tangan ditanganku, menunjukan pukul 5 sore.. Jam Giordano itu pemberian dari J, sahabatku di M.I.T.. Namun, ia sekarang sedang ditahan kepolisian Negara yang sangat menentukan kelangsungan hidup manusia didunia ini karena ia belum menyelesaikan tesis nya yang sudah ia janjikan.. Jadinya, salah dia sendri, makanya ia ga bisa bebas sekarang..
“Manato, !! Manato!!” X memanggilku kencang 2 kali, ia berdiri tegap didepan tempatku duduk..
“Sorry, X.. Ayo kita pergi..” Aku berdiri dan langsung masuk kedalam mobil.. Disaat perjalanan, sekilas aku melihat X.. Aku jadi ingat, pertemuan pertama ku dengannya..
-----------
“What do you want ??”Teriakku..
Banyak pria yang berdiri didepanku sambil menodongkan pistol kearahku.. “What do you think??? We want to treating you eat ??? Don’t be joking us, little kid… Of course we want kill you.. Youre a big problem for us…”
Aku mundur selangkah-selangkah, sepertinya mreka tidak melihat hal itu dan sibuk dengan tertawa.. Di tasku ada Gadget, ku pencet tombol ‘danger’, namun sepertinya belum ada pertolongan.. Terpaksa perlahan aku maju saat mereka lemah dan menendang tangan mereka untuk menjatuhkan pistol mereka..
“How dare you??” Ada satu pria yang lolos dari perhatianku, ia mengambil pistol dan menodongkan kembali sebuah pistol khadapanku.. Shoot pertama aku masih bisa menghindarinya, namun perlahan 2 peluru mengenai lenganku… Saat pria itu tertawa seperti akan melihat kemenangannya, dari atas terlihat seorang sedang menusukan sebuah jarum ke lengannya, dan dalam sekejap ia tertidur, dan ternyata yang lain juga pingsan..
“Are you allright ?? I’am sorry because iam late…”Ia membantuku berdiri tegap..
Aku berusaha berdiri tegap sambil memegangi lenganku yang terkena tembakan “It’s ok.. You come in right time.. Thanks.. I don’t know, what can happen if you not come..”Kataku pelan sambil merintih
Setelah aku berkata, ia langsung membungkukan dirinya.. “Its my honor..My name X, Iam secret spy from W.I (World Institute), and I will protect you, manato-sama..”..
Aku terkejut melihat hal itu,”No..no.. That i can say, is thank you.. Btw, can I know what’s your real name ??.. I hope we can trust and be friend..”
Ia menunduk “Its my big honor, manato-sama.. My real name is X.. From I child, W.I adoption me and teached,trained me.. They give me name, X.. Then, they made me sign in W.I as a Secret Spy..”
“Nice to know you…” I gave my big smile that time… And we be a good friends.. And he still protect me until now…
-------------------------
“What ??” Tanya X sambil menoleh perlahan karah ku..
“Nope.. aku ingat pas kita pertama kali kita ketemu. O ya gimana si J??”Kataku pelan kepadanya..
“Ehm.. I don’t know.. He still busy with his tesis.. Ehm, Manato.. How about your tesis??”Tanya X padaku
“Uda selesai minggu lalu…”Aku menyalakan tape mobil.. Dan berusaha mencari posisi yang enak untuk duduk.. Sekarang diJakarta sekarang mendung, karena masih musim hujan sih.. Tiba-tiba waktu kami sudah memasuki gerbang perumahan, ada seorang wanita yang muncul didepan mobil kami… “Stop, X”.. Mobil pun berhenti secara tiba-tiba.. Kami sedikit bingung akan apa yang terjadi.. Setelah itu kami langsung membuka pintu mobil dan langsung melihat cewek itu… Cewek itu sekilas memiliki muka yang persis sepertiku.. Rambutnya panjang dan memiliki wajah jepang-indonesia persis mirip mom, seolah mengingatkanku pada seseorang..
“Help me.. Aku lapar..”Sekejap cewek itu pingsan…
Cewek itu, sebenarnya manis.. Tapi wajahnya sedikit koto dan kucel karena debu atau mungkin lumpur.. Badannya normal seperti gadis pada umumnya.. Cewek itu menggunakan celana panjang dan juga kaus yang bertutupkan cardingan.. Bajunya sangat kotor Karen dia tepat jatuh diatas lumpur…
Aku mau membungkukan diri dan mengangkat cewek itu…
“Ahhh..” Kepalaku sangat sakit, aku mengerang cukup keras.. Kepala ini seakan sedikit sakit.. Terbekas sebuah bayangan..

“AAAhh.. Aku lapar.. “Terlihat seorang gadis.. Terjatuh lunglai sambil memegangi perutnya, ditaman tempat yang sangat kukenal.. Taman M.I.T…

“Ahhh,,”Aku terus memegangi kepalaku..
“Sudah, jangan terlalu berpikir keras.. X langsung membantuku mengangkat gadis itu..
X mengangkat gadis itu masuk kedalam mobil, dan aky terus memegang kesakitan sambil memasuki mobilku yang melesat cepat kerumah sakit..

-----
Kami sampai ke rumah sakit, banyak dokter dan suster sudah menunggu didepan pintu unit darurat.. Aku mengangkatnya ke kasur roda.. “Dokter, aku uda periksa pernapasan dan nadinya.. Semuanya berjalan lancer.. Dia cuman kurang makan dan vitamin.. Tolong suntikan dia vitamin saja dan beri dia makan-makanan yang bergizi…”..
“Terima Kasih, ayo kita beri yang terbaik” Dokter dan suster langsung melakukan yang diperintahkan oleh manato..
“Ehm. Dokter.. Bisa sekalian bisa anggilkan dokter Michael. . ?”Kata X..
Dokter itu tersenyum.. “Kalian langsung saja keruang kerjanya..”
X pun menganguk dan mengajakku pergi…
“Kamu mau ngapain sih ?”
X melihatku pelan “Kamu sakit kepala lagi dan melihat sebuah bayangan lagi kan ? Setelah setahun kamu tak merasakan hal itu lagi.. Itu perlu dipertanyakan…”
“Tok..toj..tok” X langsung masuk diikui ok setelah mendengar kata ‘silahkan masuk’
“Tumben kalian keseini ???” Pria itu cukup kelihatan beribawa, ia bertubuh besar dan sedikit pendek.. Sehingga kelihatan cukup gendut.. Rambutnya sudah banyak yang putih, ia mengenakan seragam dokter pada umumnya, dan mengenakan papan nama yan bertuliskan ‘Michael Knight’.. Namanya tak asing, dan ia kelihatan seperti orang bule..
Dia adalah teman papaku, teman lama dan berteman sangat baik.. Dia menduduki wakil presiden direktur, dibawah dad….
X duduk setelah dipersilahkan duduk oleh dokter.. “Begini.. Manato mulai kesakiatn lagi setelah satu tahun… Apakah ada hal yang buruk dengan itu ??”
Aku menyusul duduk ketika Dokter Michael mengumam ditempat duduknya, dan lalu dengan muka yang sangat yakin menatap kami lagi.. “Apakah kalian menemui sesuatu yang baru ??”
Aku menatap X.. Begitu pun X… “Yah.. Kami baru saja menabrak seorang gadis, ia kelaparan dan sedang diobato sekarang…”
“Aku yakin dia ada hubungannya denganmu.. Dengan masa lalumu..”Kata Dokter Michael..
“Tapi aku yaki..”
“Yakin bahwa kamu tidak pernah melihat dan mengingatnya ? Itukan yang mau kamu katakan? Yakin kah kamu ?”Sela Dokter waktu aku berbicara..
X bergumam, tersiat dari mukanya ia sedang mengingat gadis itu..
“Bagaimana jika kalian menampung dia ? Mungkin dia akan membantu memulihkan ingatanmu ?”
“Definitely can’t!! I don’t like girls…”
“Ya.. Aku juga tidak setuju dengan hal itu.. It akan menggangu kerja Manato…”Lanjut X membantuku..
Dokter itu berdiri memutari ruanagn, dan lalu berdiri menghadap kami… Sambil mengankat kedua tangannya.. “We don’t have any choice.. The choice it’s up to you guys. Aku hanya member saran kepada kalian semua.. So up to you, you guys want agree with my opinion or not..”
“Ok la.. Thanks a lot for the help.. We will go now…”
Aku dan X keluar dari ruangan setelah menjabat tangan Dokter Michael sebagai tanda sampai jumpa..
“What do you think ??”Tanyaku kepada X..
X menoleh kearahku “What ?”
“Tentang saran yang diberikan dokter..”
X menggeleng kepala-kepala, dan lalu mempercepat jalan menuju costumer service, untuk menanyakan kamar cewek yang tadi kubawa kerumah sakit..
“Baiklah.. Nona itu ada diruang V.I.P wild rose I”
X berterima kasih dan lalu mengajak ku kearah lift untuk menjenguk gadis itu…
-------------
“She is ok.. She will wake later… Then, I excuse me.. I will go now…”
“Thanks”Kataku pada dokter yang menangani Cewek itu…
Aku duduk dikursi sebelah kasur dimana ewek itu berbaring..
“Ehmm..”Badan cewek itu mulai bergerak pelan…
Aku dan X mendekat..”Kamu baik-baik saja ?”
Cewek itu berusaha bangun, dan bersandar.. “Iam ok… Thanks for helping me.. Kalian siapa ?”
“Aku Yuma Manato… Panggil aku Manato… Kamu ?”
Cewek itu menatap lurus kearahku.. “Elaine Shiori, Just call me Elaine..”
X menatap serius cewek itu.. Dari matanya, ia seperti bertanya-tanya pernah melihat cewek ini dimana..
“Kamu punya keluarga ???”Tanya X pelan
Cewek itu terdiam untuk beberapa saat.. Dan lalu menggeleng-geleng kepalanya..
Aku melihat X, seolah bertanya apa yang harus kami lakukan… “Bisa kah kalian menerimaku untuk beberapa saat dirumah kalian ???”Cewek itu berkata dengan sangat pelan, dan denan wajah yang sangat memelas..
Sekilas saaat aku melihat wajahnya, aku seperti mengingat mom yangs elalu menunjukan wajah memelas ketika ingin membujukku.. Dan sekarang aku seperti terlena dengan kemelasannya..
Aku melihat X kembali seperti bertanya apa yang harus kulakukan.. She is so cute !!
“Baiklah kami akan menerimamu.. Tapi dengan syarat.. Kamu harus menjaga rahasia kami…”Kata X
Aku shock dengan kata yang dikeluarkan X.. “Sekaran kamu bangun, mari kita kerumah Manato…” X membantu cewek itu menuruni kasur dan berdiri lalu menuntunya menuju kekamar mandi untuk mengganti bajunya…
“Apa yang kamu katakn X ?”
X melihat ku dengan tajam “Hah ? Kamu tanya aku ? kamu lihat saja wajah memelasmu ketika kamu melihat cewek itu memelas.. Sungguh menggelikan dan meyakinkan… Aku terpaksa menetujuinya… Dan lagi pulan, kamu ingin ingatanmu kembali kan ????”
Aku termenung, dan termenung.. Sampai tidak sadar kalau cewek itu sudah keluar dari kamar mandi, dan X sudah menuntunnya keluar dari kamar.. Sedangkan aku ? Ditinggal.. ? Siall..
“Tunggu… !!”
Kami langsung masuk lift dan menuju ke basemen, tempat dimana mobil kami diparkir…
---------------

Aku pulang telat sekali.. Spertinya mom sangat panic.. Walaupun ia tau aku dilindungi oleh spy grade S.. Tetap aja seorang ibu akan selalu khawatir pada anaknya.. Dan ia pun akhirnya terus menungguku diruang tamu…
Aku turun dari mobil, X mau menopang Elaine, namun ia menolak dengan senyumannya.. Aku hanya diam dan terus berjalan masuk kedalam rumah.. Aku sempat bingung, apa yang harus kukatakan pada mom.. Selama ini, aku tinggal bersama X sekarang ditambah aku membawa seorang cewek.. Gimana ini ??
Aku memasuki pintu, maid sudah membuka kan pintu.. Terlihat mom sedang duduk, lalu tiba-tiba ia melihat kearahku dan berjalan menuju kearahku.. “DaMa… Kenapa lama banget?? Darimana ajah kamu ?? Sekarang udah jam 12, kamu juga belum kasih tau mom mau kemana..”
Aku melepaskan tangan mom dari bahuku, dan memegang tangannya.. “Mom, iam allright.. Iam sorry because iam not tell you..”
Mom hanya menarik napasnya panjang seolah merasa lega, namun lama-lama pandangannya beralih kelain.. Aku membalikan tubuhku.. Sepertinya mom sedang melihat Elaine.. Matanya tidak lepas darinya sedikit pun.. Perlahan ia berjalan kearah Elaine.. Setelah berada didepan Elaine, Ia menyentuh muka Elaine perlahan.. Aku merasa sedikit aneh… “Ahh.. Tante uda lama ga ketemu sama kamu ?? Apa ini benar kamu ??” mom terlihat seperti melihat orang yang sudah lama dikenalnya.. Elaine pun hanya bingung, hanya menampakan wajah yang sama sepertiku dan berusaha seolah meminta pertolonganku..
“Mom.. What’s wrong ??”Kataku melepaskan mom dari Elaine…
Elaine pun sedikit mundur “My name Elaine shiori in japanese, my name Shiori Kana.. Aku ga punya tempat tinggal dan uang ? Manato membantuku…”
Mom sedikit shock dengan katanya, lalu akhirnya ia kembali keposisi semula, dan ia mulai mendekat kearah Elaine..
Aku sempat mau mencegah mom, tapi kubiarkan sejanak…
“Kalau tidak keberatan. Kamu bisa tinggal selama yang kamu mau..”Kata mom dengan penuh tersenyum..
“Really ?? Arigatou.. And.. Yoroshiku..”Kata Elaine dengan membungkukkan badannya serta memberikan mom senyum yang sangat indah.. Namun hal itu nggak membahagiakan untuk aku mau pun X.. aku mala shock…
Aku memisahkan mereka berdua lagi “Apaan sih mom ?? Kok jadi kayak gitu ??”
“Ga apa-apa kan.. Kan kasihan dia.. Dia kan cewek.. Ayo Elaine, tante antar kekamarmu…” Mom menarik tangan Elaine dan berjalan melewatiku .. Nampak Elaine tersenyum dan memberikan meletan yang sangat nyebelin… “X.. This is gonna really bad..”
“Like I say before, but you don’t want to hear me.. So.. It’s your responsible, manato-sama.. Night.. Have a nice day.. I will rest. .. Bye.. “Kata X sambil berjalan meniggalkanku..
“Shit !!!”Kataku Pelan sambil berjalan menuju kamark.. Kakiku berjalan pelan dngan berat..
----------
Dalam kamarku yang cukup luas ini, terlihat seperti kamar orang biasa.. Ada tempat tidur, rak buku.. Tv, sofa, PS, dan peralatan lain yang biasanya digunakan oleh remaja-remaja seusiaku.. Saat memasuki kamarku, hal yang pertama kulakukan adalah mandi.. Setelah mandi.. Then I will open my secret handphone and there’s will be many missed call from my partner in W.I…
“M-sama..It’s me.. 907.. Where’s your tesis ??? Is it finish..?? We will waiting.. Your deadline is tomorrow.. Don’t forget.. Just give to X.. Or we will take you to comeback here.. Thanks.. ~titttt~”
“M-sama.. It’s me.. Bee… There’s will be many homework for you.. You will busy.. We really sorry… This happen because you abroad with your family… And.. We will send it.. Your will receive it from X.. ~tittt~”
Hahh… New home work??? Huaah.. For get it… Eh.. New voice message from J ??
“It’s me J.. M… how dare you leaving me in W.I. alone ??? You must pay me for this.. wkwk.. Nice day.. ~tiitt~”
Wkwkwk.. Yayaya.. I will pay you.. Aku mematikan handphone.. Lalu memencet sebuah tombol.. Dibalik dinding.. Terlihat dua ruangan yang terpisah.. Satu penuh dengan buku-buka dan sebuah laptop canggih.. Ruangan satunya lagi penuh dengan mikroskop-zat kimia dan lain-lain..
New room.. Sepertinya mom dan dad menatanya dnegan baik untukku.. Semua yang kuperlukan setiap hari ada… Aku berjalan kearah ruang yang oenuh buku itu dan terus berjalan kearah telpon diatas meja.. dan mengangkat telpon itu lalu memasukan angka 1 .. “titt—titt”begitu lah kira-kira yang kudengar…
“Ya…??”Kata seseorang dari sebrang
“X,, Tesisnya kamu ambil diruanganku bsok waktu membangunkanku…Dan sekalian beri aku tugas selanjutnya… Taruh diatas meja.. Sperti biasa… Ok ??”
“Yap”Kata X dengan mantapp… “Ok.. Bye”Kataku menutup..
Setelah menutup, aku duduk diatas tempat duduk dan mengambil buku yang berada disebelahku.. Sampul buku itu tua, dan sangat tebal.. Jika orang biasa. Pasti tidak akan mau membcanya.. Bukan cuman karena tebalnya, juga karena isinya semua adalah tulisan.. Bikin pusing untuk melihatnya.. Namun, Don’t judge book from the cover… Buku itu sangat berguna dan membantuku saat berada di M.I.T..
“Ciluk ba.. !!” Aku terkaget dan menghindar… Tanpa sadar.. Elaine berada didepanku.. Entah ia datang dari mana, dan baru ia saja yang berhasil membuatku tidak sadar bahwa ada orang selain mom,X, serta J.. Seakan auranya sudah sangat akrab denganku sehingga aku tidak takut berada didekatnya..
“hey.. Iam sorry.. I walk around.. And I wondering what kind of room is this.. So I open the door.. And I see you in there.. When I look you, I want joking you.. Gomenasai”
Aku perlahan mengarahkan kursiku kearahnya dan mulai menatapnya dalam.. “Dimana aku lihat kamu ya ???”
Dia juga berpikir keras… Tapi masing-masing dari kami tetap saja tidak dapat mengingatnya.. Aku pun langsung mulai mengabaikannya.. Aku mengambil lagi buku itu dan mengerjakan soal.. Elaine mengambil kertas dan juga kursi lalu menarik kursi itu kesebelahku.. Dan entah mengapa lagi, aku membiarkan dia berada disebelahku..
Kira-kira selama lima menit kami masing-masing diam, namun semua itu buyar ketika ia mulai berteriak lagi “Iam finish.. How about you ??”
Hah ?? Uda selesai?? Aku sih udah.. Tapi soal ini cuman bisa dikerjakan oleh orang-orang hebat dan juga agen W.I. loohh.. ??!!!
“Hah ?? Yang benar ??”Kataku berteriak
Aku mengambil kertasnya dan menyocokannya denganku.. Dan jawabannnya, sama persis denganku.. Namun cara penyelesaian yang ia buat berbeda denganku.. Sehingga aku yakin bahwa ia tidak mencontekku.. Aku membalikan kursiku kearahnya dan lalu menyentuh bahunya.. Dan mendekatkan wajahku dengan wajahnya.. Entah mengapa ia menutup matanya, sehingga aku semakin dekat dengannya.. Lalu aku mulai berkata-kata pelan “Darimana kamu bisa begitu pintar ??”
Ia menunjukan ekspresi kaget, dan malu..
“Ayo jawab.. Kamu bisa menyelesaikan soal yang nggak mungkin dikerjakan oleh orang ber IQ diatas 180 Kamu juga bisa bahasa inggris serta jepang dengan lancer… Aku yakin ini smua bukanlah kebetulan secara tiba-tiba kan..??”
“Ehmm.. Ini bakatku.. Like gift from god.. I can hear and understand everything very excellent… But, don’t tell anyone..”Katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku..
“Ehmmm.. But,, Kamu uda ngerjain aku berkali-kali.. Gimana ya ??” kataku berusaha bercanda dan menantang
“Manato disekolah dengan di rumah berbeda ya..” Ia tertawa pelan..
Aku bingung.. “Maksudnya,, ??”
“Aku itu salah satu siswi disekolahmu.. Dan juga murid pindahan … Aku juga mendapat beasiswa.. Jadi gini ya.. Keadaan prince charming yang di Idamin seluruh cewek disekolah.. Lagian.. Mereka ga tau ya kalo kamu itu berbahaya..”
Aku sedikit mulai naik darah.. “Maksudnya ?? Kamu mau ngebocorin hal itu ??”
Dia tersenyum licik… “Kita saling pegang rahasia.. Kalo gaa.. “
Seluruh badanku bergerak tidak sesuai dnegan kemauanku.. Dan tanpa sadar.. Bibirku menyentuh bibirnya.. Aku dan Elaine sama-sama terbelalak.. Bingung dan kaget atas kelakuanku ini.. Tanpa sadar.. Aku mendorongnya, dan berdiri bertolak belakang dengannya.. Sambil mengelap bibirku dengan saputangan yang ada dicelanaku..
Beberapa mnit kemudian.. Ia menarik bahuku.. “Maksudnya apa ini ?? HUFFT.. Anggap aja nggak pernah ada.. Oh ya.. Aku Cuman mau terima kasih akrena kamu uda bantu dan menerimaku tinggal disini.. Oyasumi..” Ia meninggalkan ruanganku tanpa bicara setelah berkata seperti itu… Aku pun duduk.. Dan menarik napas panjang 2 kali… “Anggap aja nggak pernah terjadi”.. Setelah berhasil membuat diriku cukup tenang, aku kembali mengambil buku dan membacanya sampai benar-benar emrasa ngantuk dan tertidur..
---------
Aku bangun keesokan harinya, seperti biasa.. X selalu dating tepat saat dimana aku sudah selesai mandi.. Dia langsung mengambil tesisku dan langsung menaruh homework baru lagi..
Aku langsung mengambil seragam baruku.. Dan mengenakannya rapi ditubuhk, terlihat cukup elegan.. Sete;ah itu. Aku langsung mengambil tas yang berisi buku pelajaran serta laptop dan beberapa buku kesayangan.. Setelah itu aku langsung keluar dari kamar dang a lupa mengecheck settingan kunci kamar komputerku..
Lalu aku memasuki lift rumahku yang bertingkat 10, dan langsung turun keruang makan yang berada di lantai 2..
Mom, dad, X serta Elaine sudah duduk disitu.. Mom sedang memakan pacakenya, dad sedang membaca korang sambil memn=inum tehnya, X dengan Elaine bercakap-cakap sambil meminum the mereka..
Aku langsung duduk di tempat dimana aku biasa duduk.. Aku langsung mengambil sikap duduk diam dan tegap, perlahan mom berdiri dan membuka kan piringku dan menaruh beberapa pancake strawberry kesukaannya.. Sambil menunggu, aku meminum teh-ku yang sudah diisi jeruk nipis dan madu seperti biasa…
Tiba-tiba ayah melipatkan korannya… Aku mengabaikannya dan mulai makan..
“DaMa.. Kamu hari ini mulai berangkat kesekolah kan ??Jangan bolos lagi ya.. O ya, DaNe juga masuk kesekolah yang sama kan sepertimu.. Jadi kalian berangkat bersama-sama saja…”Kata Dad pelan..
Aku diam saja, sedangkan Elaine da X memberhentikan percakapannya.. Mom berjalan kesamping Elaine.. “DaNe.. Kamu baik-baik jaga diri yaa..”.. Aku gterbelalak mendengarkan kata mom pada Elaine
Elaine menatap mom perlahan.. “Ehmm.. Tante.. Nama saya Elaine buka DaNe..”Kata Elaine perlahan
“DaNe itu singkatan dari Daisuki Elaine, sama seperti DaMa, singkatan dari Daisuki Manato… Kamu ga keberatan kan???”
Elaine ketawa kecil mndengar kepanjangan namaku, aku diam saja dengan muka cuek lalu ia menatap mom lagi dengan lembut.. “Tentu saja tante…”
Aku memberhentikan makanku, dan langsung mengambil tas.. “Ayo pergi, X”
Aku merasa, Elaine adalah maklhuk asing yang kukira ga akan mempangaruhi hidupku.. Sebelnya, dia malah disenangi oleh mom and dad.. Terlebih lagi, X sekarang merasa akrab dengannya.. Mau mengusirnya kasihan.. Tapi mau gimana lagi ?? Aku hanya bisa diam..
“Tungguin dong”Teriak Elaine sambil mengejarku dan X yang sudah masuk kedalam mobil.. Waktu ia masuk kedalam mobil, ia memilih kursi belakang , seperti duduk disampingku… Tapi ketika melihatku, ia malah menutup lagi pintu itu dan duduk dikursi depan.. Benar-benar membuat orang kesal ajah..
Seketika, mobil berjalan..
“Ada yang satu yang ingin kutegaskan kepadamu.. Jangan beri tahu apapun tentangku pada siapapun.. Kamu boleh tinggal dan ngelakuin segala apa yang kamu mau, tapi jangan coba-coba ngasi tau sedikitpun tentangku kepada orang lain..”Kataku pelan namun tegas pada Elaine, ia menghadap kebelakang, arahku.. Sekilas ia mengangukan wajahnya dan kembali melihat kedepan.. Aku cuek saja, sambil mendengarkan lagu melalui headphoneku..
-------------------
Mobilku berhenti tepat didepan pintu utama, semua orang langsung berkumpul melihat mobilku.. Didalam, aku merasa malas untuk keluar.. Tpai mau tidak mau, aku haus keluar..
Elaine dan X membuka pintu, X memutar dan lalu membuka kan pintuku.. Aku keluar dari mobil dan terlihat semua orang seperti melihat hantu namun mata mereka berbinar2 seolah2 seperti menginginkan sesuatu…
“Eh, lihat,. Itu kan prince charming sekolah no.1 kita.. Kerennya… Tapi siapa yang berada disebelahnya.. Dia juga murid sekolah kita ya ?? Kok mengenakan seragam yang sama dengan kita ??” Tanya salah satu orang murid kepada yang lain.. Lalu tiba-tiba dari dalam pintu utama, disaatku berjalan.. Aku dicegat oleh seorang perempuan..
“Welcome to our school, manato-sama.. My name Karina Theodora.. Very lucky you want sign in our school.. Its like honor for us..”Katanya Pelan
Setelah jeda beberapa saat, aku mulai berkata “Ok.. My name Manato Yuma.. Please just call me Manato.. I same like the other students.. Don’t make me diffrents from the other.. And btw, who are you ??”
Semua orang tertawa kecil.. Didepanku adalah wanita tinggi dan sangat cantik.. Sepertinya dia juga pintar.. Dan kayaknya dia juga orang terhormat disekolah ini…
“Iam Leader of OSIS. I will take you and miss Elaine to the Headmistress office.. “Katanya sambil mempersilahkan aku masuk dan menuntunku jalan
Sambil berjalan, Elaine ada menongok kearahku sembunyi-sembunyi.. Namun tak kupikirkan…
“Oh ya.. Ada hubungan apa antara manato dan Elaine ??”Tanya Karina sambil terus berjalan
Aku menatap Elaine sekilas.. “Ehmm.. Ga ada yang penting.. Dia adalah anak teman lama mom, dan ia juga tinggal dirumahku.. Jadi kami berangkat bareng”
Karina berhenti lalu berbicara menghadap kami “Oh.. Bagus lah jika begitu.. Ngomong-ngomong.. Mari kita masuk.. Ini ruang headmistress… Silahkan” Karina mengetuk pintu dua kali, dan lalu langsung membuka pintunya..
Didalam ruangan itu, sangat hangat.. Suasana classic dan membuat orang nyaman berada diitu.. Penuh buku, namun sangat tertata rapi.. Cukup besar namun sangat bersih, dan ada balkon yang terisi banyak tumbuhan jika dilihat sekilas…
Headmistress yang sedang duduk dikursi kerja yang tinggi (menutupi kepalanya) itu, langsung membalikkan kursinya kearah kami saat mendengar kami masuk
“Welcome.. Namaku Aienes.. Headmistress disini.. Nice to know you…” Headmistress baru ku itu muda, dan ia juga cantik.. Dan aku yakin aku sangat mengenalnya..
Ia mendekatiku “Welcome DaMa, it’s really my big honor again to protect you again for a long time..”
“do Not call me like that.. “Kataku sambil menepis dengan wajah merah..
Elaine dan Karina menatap kami curiga…
“So.. I must call you what ?? Dear?? Hehe.. I miss you so much…”
Aienes memeluk erat… Karina dan Elaine hanya diam.. “Ai.. Lepas… It’s high school you know.. not like past.. And don’t forget.. Youre headmistress..”Kataku sambil melepaskan tangannya dari bahuku
“Speertinya kamu malu, haha.. maaf ya.. Kalian melihat sisi dari manato yang berbeda.. Menurut kalian.. Aku siapa ??”Tanya Aienes..
Aku hanya diam sambil mengelilingi ruangan menungggu jawaban mereka, sampai pada akhirnya aku tertarik pada sebuah buku dirak buku lalu ku mengmbilnya dan duduk disofa untuk membacanya..
“Kamu adalah mantan pacar Manato”Kata Karina
Aku dan Aienes tertawa kecil, dan Aienes langsung menatapku dengan godaan.. Aku pun berkata pelan “Sebutkan bukti dan alasan mengapa kamu menjawab itu..??”
Karina menggumam.. “Jika aku tidak salah.. Kalian sangat akrab, dan nada bicara kalian begitu mesra.. lagian sepertinya kalian sudah kenal lama dan mengenal satu sama lain dengan dalam.. Dan lagipula, tadi Kepala Sekolah Aienes ada berkata long time.. Mungkin kalian putus sudah sangat lama..”
Aienes mencerna kata-katanya.. Elaine berpikir tenang.. Sedangkan aku tetap duduk membaca buku.. “Lalu, bagaimana denganmu Elaine??”
Ia menatapku tajam.. “Dari beberapa bukti yang aku lihat.. Seperti perkataan halus, pengenalan dalam pribadi dan kata protect yang dilontarkan oleh kepala sekolah Aienes… Dan juga bukti konkrit ini.” Dia berjalan pelan menuju meja kepala sekolah, Aienes tersenyum..
Ia mengambil sebuah bingkai foto.. “Ini adalah buktinya…Foto manato, J yang merupakan sahabatnya dan juga nona Aienes.. Hal ini membuktikan bahwa kemungkinan besar kamu adalah kakak kandung dari J… Kata-kata mesra dan pengenalan pribadi merupakan suatu adaptasi karena kalian sering bertemu.. Apalagi dengan status kakak J, kalian kemungkinan besar juga lulus di M.I.T.. Hal itu membuktikan bahwa Nona Aienes sering melindungi dan menbantu manato dan J selama di M.I.T.. Dan kata long time yang dilontarnona Aines.. Mengatakan bahwa anda sudah lulus duluan dibandingkan Manato sehingga kalian yang dulunya akrab tica-tic=ba terpisah karena kelulusan nona Aienes dan kesibukan masing-masing”Tutupnya tanpa berhenti
Karina bertepuk tangan atas analisis Elaine.. Aku biasa aja, sedangkan Aienes terseyum dengan kepuasaan..
“Bagus dan sangat tepat… Tapi bagaimana kamu bisa melihat foto yang nyaris tidak terlihat dari sini..??”Tanya Aienes
Elaine mengangkat jari telunjuknya ke mata “Penglihatanku memiliki daya yang sangat tajam dan memeliki kemampuan melihat 3D dan juga langsung bisa mengingat segalannya dalam sekejap, sedangkan pendengaranku sangat kuat dan dapat langsung menghapal setiap kata2 dalam hanya sekali dengar.. Sehingga aku bisa semua bahasa..”
“Bravo.. Sangat hebat.. Pembicaraan ini memang menaik, namun sepertinya kalian harus balik kekelas karena bel masukan sudah berbunyi… Nice Day ya..~~”Kata Aienes sambil kembali duduk ke tempat duduknya..
Aku, Elaine dan Karina berdiri sejajar lalu member hormat dan lalu meninggalkan ruangan, berjalan menuju kelas kami..
---------------
“Salam kenal.. Nama saya Manato Yuma, pidahan dari Amerika..”
“Dan salam kenal.. Nama saya Elaine Shiori..”
Aku dan Elaine member salam kepada seluruh murid.. Rupaya, aku masuk kelas yang sama dengannya….
Semua orang diruangan kelas itu.. Saling berbisik-bisik sembunyi-sembunyi dengan yang lain… Bu guru, yaitu Bu Leyda yang merupakan guru Matematika menemani kami didepan kelas..
“Ehmm.. Let’s see.. Elaine dan Manoto duduk sebangku saja ya dibangku itu,,.. “Tunjuk Miss Leyda kesebuah bangku..
Aku menoleh ke miss leyda sedangkan Elaine langsung menuju bangku itu.. “Sorry, miss.. Jika saya duduk dengan seseorang yang juga anak baru.. Saya takut tidak dapat bersosialisasi dengan baik”
Miss Leyda menganguk.. “Baiklah.. Mike.. Kamu duduk disebelah Elaine, dan kamu manato.. Duduklah disamping Karina…”
Aku tersenyum.. “Baiklah, miss..”.. Ditempat lain, Elaine sedang memanyunkan mulutnya.. Seperti tidak sedang diperlakukan begitu olehku.. Tapi, who cares ??

------

Selama pelajaran, aku terus-terusan menguap.. Sepertinya Karina terus-terusan melihatku, dan sepertinya ia sangat mengerti keadaanku…
“Kamu mau bolos aja ga ?? Daripada kayak gini, kamu bisa aja dimarahin sama guru gara-gara mengganggu..”Kata Karina..
Aku melihat kearahnya “Ga perlu.. Bentar lagi juga istirahat…”
Dia menganguk pelan..
“ting..tang..tengg..tong” Bunyi bel terngiang dan bergema diseluruh kelas.. Itu adalah tanda istirahat..
Aku berdiri dan begitu pun Karina, saat aku bernajak keluar Karina menarik bajuku.. “Ehmm,, Manato.. Ayo aku antar keliling sekolah ini..”
Aku melepaskan tangannya dari bajuku “Ga apa-apa.. Aku uda tau sekolah ini kok,.. Mending kamu bantuin Elaine aja tuh.”
Karina menganguk pelan, lalu aku melewatinya dan menghilang dari pandangannya…

-----
“Huft,, Bosen banget.. Kenapa pelajaran baru sampe gitu.. Pa masih umur 6 aja aku uda belajar itu.. Bikin bosen ajah,,, Sumpah… Mana ngomongnya panjang lebar dan not to the point aja.. Makanya Indonesia ga maju-maju…”
Aku melihat sekeliling, tampknya sudah tidak ada lagi cewek-cewek yang mengikutiku.. Dan aku sampai ruang kosong disekolah.. Tempat ini memang sedikit berantakan, namun sangat bersih.. Ntah siapa yang membersihkannya… Ada satu sofa disana, aku duduk disana.. Saat aku duduk aku merasa hal yang tidak enak dipunggungku, dan ternyata itu adalah sebuah buku.. Dan buku itu terlihat lecek, karena sering dibaca.. Kubuka satu persatu halaman
Rupanya ini adalah buku yang kutulis dengan J, karena itu mengingatnya dengan sangat baik.. Dan banyak sekali ditandai.. Ternyata ada juga anak sekolah ini yang mau belajar keras…
Walaupun sudah kehapal.. Tetap saja kuabca, dan lama-kelamaan aku tertidur…
-------------------------
Tempat apa ini ??? Indah dan tak bercacat.. Apa aku sedang bermimpi ???
Apa ?? Mimpi ini lagi…
Dan seperti waktu itu, secara perlahan ada suara langkah seseorang dari kejauhan, langkahnya ringan.. Sepertinya langkah seorang gadis.. Semakin lama ia berjalan menujuku.. Namun.. Tiba-tiba.. Kabut menyelimuti mukanya.. seperti waktu itu.. Namun ia berkata sejenak.. “You must waiting me.. “
Dan perlahan ia pergi meninggalkan aku jauh… “HEY.. !! WHO ARE YOU ?? WHY I FEEL.. I KNOW YOU… ??” aku berteriak dengan sekuat-kuatnya… Ia berbalik, namun kabut tetap menutup wajahnya , suara ringannya mulai terdengar “You will know someday… “…

-----
“I say!!! Wait…”
“Manato..Manato… Bangun..”
Sperti biasa aku terbangun dengan mengangkat tangan, dan ternagun.. Tanpa sadar, aku mendorong seseorang dan akhirnya kami terjatuh bersama..
Aku terjatuh bersama Elaine, Kami berpandangan cukup lama.. Bola matanya itu, serasa aku sangat mengenalnya.. Saat kudekatkan wajahku, ia memalingkan wajahnya.. Dan aku pun cepat-cepat bangun
Kami terdiam beberapa saat, sampai suatu saat
“Ngapain kamu disini ??” Kami mengatakannya bersamaan.. Namun, langsung kujawab
“Aku mencari tempat sepi… Kamu ??”
Dia berdiri, “Aku menunggu seseorang.. “
“Siapa ??”
Ia berjalan meninggalkan ruangan “Bukan urusanmu, lagian.. Kita uda pulangan.. Ayo pulang..”
Aku berjalan sejajar dengannya..
“Ngomong-ngomong… Apa yang kamu mimpikan ??”
Aku terus berjalan.. “Aku mengejar seseorang.. Dan aku ga tau cewek itu siapa??”
Elaine menatapku dalam, dan lama-kelamaan ia menutup mulutnya dengan tanganya, ia sedang menahan ketawanya .. Aku menatapnya tajam.. “Apa yang kamu ketawakan, hah ??”
“Aku baru tau aja, seorang manato yang ganteng, pintar, dan terhormat ini ga punya pacar dan ga bisa menarik seorang wanita yang tidak menyukainya untuk menjadi pacarnya”
“Siapa bilang dia ga menyukaiku.. Aku ga kenal dia.. Di mimpi ia membuatku penasaran.. Sehingga aku mengejarnya.. Ahhh.. Apa sih yang aku omongin ? Pokoknya mana ku tahu.. Yang jelas aku ga menyukainya.. Aku cuman penasaran dia itu siapa..”
“Hahaha.. Pembohong..”..Ejeknya menyebalkan.. Aku mulai marah, aku paling benci kata pembohong.. Aku mendesaknya ke tembok, dan seperti lihat ketakutan
“Kamu ga suka sama aku kan ??”Kataku melengking
Ia berusaha mendorongku.. “Ga.. Terus ??” dengan nada sedikit berani dan berusaha menatap mataku..
Aku tersenyum.. “Barusan kamu telah declaring a war with the great manato.. So.. Wait your death.. Aku.. akan membuat kamu mencintaiku..”
“Hah ?? Apa maksudnmu ? Kok lama-lama kamu kayak domyoji di film dorama jepang Hana Yori Dango si ?” Katanya kaget..
“Aku akan membuat kamu mencintaiku.. Lihat aja kemampuanku..”
Aku melepaskan tanganku dari tembok.. Dan mulai berjalan lagi…
Elaine tersadar, dan lalu mulai mengejarku…
“Ga adil.. Maksudmu tu apa sih, manato.. Aku ga ngerti..”
Aku berbalik dan lalu melihatnya tajam sambil mendekatkan wajahku kewajahnya..
“Mulai hari ini.. Kamu jadi pacarku, Elaine.. Tersenyumlah..”
Aku menggandeng tangannya dan menariknya jalan… Elaine masih saja tidak percaya.. Tapi siapa yang mau peduli.. Dia yang ngajak bertanding, makannya aku menyetujuinya..
Aku berhenti, dan lalu menatapnya lagi “Elaine.. Why you walk so slow.. Come on, honey.. I must hurry because I want do my tesis..”
Wajah Elaine memerah, ia menunduk pelan dengan wajahnya yang semerah tomat.. Hahaha.. Sangat lucu dan imut…

------------------------
“Welcome, manato.. Let’s go”
Aku, dan Elaine masuk ke dalam mobil..
Aku duduk disamping Elaine , setelah itu aku menyalakan hpku dan menyetel lagu kesukaanku..
“Manato.. Kamu masi ingat kan tugas mu.. O ya.. Orang W.I. sangat bangga aka tesis yang baru kamu kasih tadi pagi.. Dan juga Si J akan menyusul kamu kesini..”Kata X
Aku yang tadi minum cocktailku, langsung menghamburkan semua yang ada dimulutku, Elaine langsung mengambilkan tisiu dan mengelap multku
“Kamu ga papa kan manato ??”Kata Elaine dengan panic, aku tersenyum sambil memegang tangannya “It’s ok..”
Dia mengambil lagi tangannya dan duduk diam.. Kali ini ia terus memalingkan wajhnya, melihat keluar melalu kaca mobil..
“Ngomong-ngomong.. Kenapa W.I. ngelepasin si J.. ??”Tanya sambil mengelap bajuku
“Ehm.. Dia itu bilang ke W.I. kalau dia itu ga bisa konsen bikin tesis kalo ga ada kamu.. Jadi W.I. ngelepasin dia untuk ketemu kamu dengan syarat dia harus menyelesaikan tesisnya minggu depan..” Kata X sambil terus mencoba memfokuskan kondentrasinya lagi yang tadi sempat dibuyarkan Manato…
“Sial.. Tu anak.. Ada-ada aja cara dia buat lepas dari W.I…. O ya.. Aku mau ngomong sama kamu X… Aku berpendapat.. Bagaimana jika Elaine ditest untuk masuk W.I.??”Kata ku serius..
Mendadak, mobil berhenti.. X, aku dan Elaine termaju… Yang ku lihat Elaine dalam keadaan mengelus-ngelus kepalannya yang terceduk jendela, dan lalu memulai ekspresi kagetnya
“Apaan sih manato ?? Kok tiba-tiba…??? Aku ga mau masuk W.I. kok….”Teriak Elaine dengan marah..
X membalikan wajahnya kebelakang, melihatku.. “Apa maksud kamu Manato ??? Aku sanat ga setuju… Lagian..”
“Aku ga peduli.. Lagian aku kan bilangnya cuman di test… Kalo ga masuk ya uda.. Lagian dia uda tau semua rahasia kita.. Jik dia masuk W.I. di pasti punya tanggung jawab untuk menjaga rahasia ini dan juga aku kan mau dekat dengan DaNe ku ini…”
X kaget, ia menatapku serius… Ia mau berteriak, namun ia menenangkan dirinya lagi.. “Manato.. Kamu ga salah??? Kamu mau dia masuk ke delam W.I. dan juga dia sekarang adalah pacarmu ??”
“So what ?? X.. Come on…… I must hurry up to go home..”
Setelah mendengar kata manato.. X langsung menyalakan lagi mesin mobilnya dan terus berjalan…
------
Mobilku masuk kedalam keiaman rumahku.. Setelah itu aku dan Elaine langsung turunm sedangkan X langsung memarkir valet mobil…
Kami masuk pintu yang terbuka langsung secara otomatis..
“Bruaaak”Seseorang memelukku…
“Brooo… Miss you so muchhh,,,” J langsung memelukku dengan erat, sampai aku tak dapat bernapas.. Sepertinya Elaine cukup kaget dengan kelakuan dengan buddy ku ini
Aku melepaskan tangannya.. “Haloowww.. Iam man.. You are man.. So don act like gay please…. Haha,…”
J tersenyum “Aku akan merepotkanmu ni… Ga papa kan tante…”Kata J sambil bertingkah seperti anjing memelas…
Mom datang kearah kami.. “Tentu… J kan sperti anak ke2 tante… O ya.. Selamat datang manato…”
J tersenyum.. Aku tersenyum masam.. X pun datang dari arah pintu masuk… “Yo bro.. How are you…??”
Gantian si J berlari memeluk X… X langsung ikut memelukkannya.. “Yo.. Iam ok.. Hahaha… That’s you are… The winner that can release from W.I.??!!”Teriak X
“Hahaha… This is me..”kata J.. X dan J serta aku.. Berteman dengan baik.. amun, X lebih akrab dengan J daripada aku…
Aku melengak-lengokan kepalaku, seolah sedang mencari seseorang.. “J… Mana Rei ?? Your secret spy…”
“Ehmm.. He is on vocation… I give him vocation… Because, if iam here.. I have your secret spy, X.. Who will lways protect me.. Hahaha…”Kata J secara meledak dengan tawa..
Manato menggeplak kepala J .. “Enak amat lu.. Hahah…”
J berjalan kea rah Elaine dengan mata melotot, secara perlahan Elaine memundurkan langkahnya… Aku pun langsung reflex melindungi Elaine..
J tersenyum.. “I know.. She is your girlfriend…” Aku melihat Elaine…
Mom sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh J…
“Elaine.. Emang girlfriend gue.. And dia tinggal disini… Because I want protect her.. So… Don’t do anything strange to her, or I will be kill you… Hahaha”
J menggeleng-geleng kepalanya… “Your type is so high… Hahaha.. “
Mom sangat terkejut.. Ia tiba-tiba langsung berlari memeluk aku dan Elaine…
“This is, right ?? Ahhh.. Finally I have daughther…”Kata mom dengan riang.. Aku kembali melihat Elaine.. Dan Elaine terlihat sangat bingung
“Hahaha.. Ithink, you’re gonna so fast going married, buddy ??”Kata J dan X pun tersenyum
“Hahhh ??? Stop… Hey guys.. Iam just going dating with her.. But, iam not sure to married her ok ??? Don’t think so far guys…”Kataku dengan Elaine
“Ya… He is, right..”Timpa Elaine…
Mom melepaskan pelukannya, dan ia langsung memulai dog facenya yang memelas.. Siall… !!! “Mom.. Please don’t think so far…Ok.. Iam dating with her.. You can happy because you have daughther, but I don’t really agree if she gonna be my wife.. Ok ?? This day enough.. I want rest.. Bye..”Aku memasang wajah yang sangat serius, dan lalu menarik tangan Elaine pergi, namun sekilas ku melihat X and J..
J mencegahku pergi.. “Hey.. Aku akan tinggal disini dan bersekolah disini bersama cukup lama… It’s ok ?” Aku menganguk pelan… Lalu aku berjalan menarik Elaine lagi
“Yey.. X.. Daftarin aku di sekolah yang sama kayak DaMa.. !!! Hahah”
“Be my pleasure… !! xp”Kata X sambil menupuk dadanya pelan…
Aku berbalik melihat mereka lagi.. “Hey you guys.. Come to see me at my room on 9p.m..”Lalu aku langsung pergi setelah mendapat inisial ok dari mereka…
-----
“Manato.. Lepasin tangnmu.. Sakitt..”Kata Elaine sambil terus melepaskan tangannya dari tangku yang ku genggam erat
Aku menatap tanganku yang sedang menggenggam erat tangannya, lalu langsung melepaskannya.. Sekarang kami sedang berada didalam kamarku…
Setelah beberapa saat kami diam, Elaine membuka pembicaraan..
“Manato.. Maksud kamu hamper mau setuju sama mom kamu tu apa ?? Lagian aku ga setuju pacaran sama kamu…”
Aku langsung memajukan langkahku kearahnya, mendekat.. “So what ?? Aku ngelakuin itu supaya mom ga rewel aja kok.. Lagian, mau lo setuju ga setuju.. Gue akan terus ngganggap lo cwe gue. Gue ga akan kalah.. Gue pasti bisa ngebuat lo suka sama gue..”
Elaine bergumul sendiri.. Ia terlihat sangat kesal dan diam ditempatnya.. Aku duduk diatas sofa sambil melonggarkan dasi sekolahku…
“Eeee.. Walupun aku pacaran sama kamu.. Ini ga bisa disebut dengan pacaran.. Karena kamu terus nyiksa aku…”Solot Elaine lagi…
“Oooo… Gitu…”Aku berdiri dan berjalan lagi menujunya… “Terus apa yang kamu mau ??? Menyiksamu, kan adalah satu-satunya cara aku memberimu cinta..”Aku tersnyum sdis.. Dan ia terlihat ketakutan namun tetap marah…
“Jga ga kyak gini..”Kata Elaine sambil mendorongku… Namun aku terus maju, dan lalu aku memegang punggungnya… Ia terlihat sangat kaget.. “Mau yang romantic??”
Aku menuntunnya kearah tempat tidur… Dan lalu mendorongnya..
“Kayak gini ??”Kataku pelan…
Elaine tersipu malu… Aku membantu ia bangun lagi… Lalu aku tersenyum dan berkata pelan.. “Jika kamu mau seperti itu, aku tidak bisa sekarang.. Karena aku sibuk.. Karena itu silahkan kamu istirahat dikamarmu.. Night, DaNe..”Kukecup keningnya..
Ia langsung berdiri dan pergi, aku sempat tersipu malu namun aku langsung menutupinya. Lalu tiba-tiba Elaine membalikan badannya.. “Manato… Siapa itu DaNe.. ??”
Aku tertawa.. “Daisuki Elaine.. DaNe.. I love you, Elaine..”.. Elaine tersnyum dan langsung berkata lagi.. “Night, DaMa..” Dan lagsung pergi
Shit !!! Kenapa gue jadi tersipu malu gini.. “Sial…”
-----
“J. Your turn now.. Thanks for your help…”
Dari kegelapan J berjalan menuju kepembicara itu. Dan membungkuk.. “This is my honor..”
-----
“Moshi2 !!!”Kata J dari depan tembok dalam kamarku
Aku memencet tombol up, dan tembok itu pun terangkat
J mengelilingi ruangan yang penuh buku itu… Dan ia tertarik pada suatu buku.. “Our book.. Ahh.. So miss this time.. Hahaha… Btw, your secret room is so cool.. Your mom do everything very good… And what kind of room is that ??This so great.. I want sleep in this room..”
X tertawa dan memukul kepala J “Aloowww.. This brain is so important… Hahaha”Kata J sambil memegang kepalanya dan kembali memukul X…
Aku tetap duduk diam melihati mereka sambil cengengesan.. “Eh.. Kalian kalo mau berantem jangan disni dehhh…”
X dan J sama-sama memukul satu sama lain sekali lagi lalu diam saat aku menatap mereka serius, setelah itu aku langsung mengambil sebuah buku yang tadi dijatuhkan X saat ia berantem dengan X.. “Apakah buku ini yang menjadi tugas kita selanjutnya ??”
“Nope.. Itu cuman buku yang lagi aku baca.. Aku baru aja pinjam sama cewek kamu…”Kata J pelan sambil mengambil kembali buku itu dari tanganku, dan itu membuatku sedikit curiga “Uumm.. Jangan cemburu ya… Hhaahaha”Lanjutnya
X pun maju perlahan dan lalu membuku laptop mininya… “Look this very carefully and remember this with your photographis power.. Beause after 15 minuetes, this file with burn and disappear again..”
X memasang wajah serius dan langsung meletakan laptop itu diatas meja, aku dan J langsung melihatnya pelan-palan namun kamu pasti sangat mengingatnya..
“Ehmm.. Ok.. Iam done…”Kata J dan aku bersamaan…
X langsung mengambil lagi laptopnya dan mulai menghapus dan menghancurkannya, dan langsung mengecheck bagian hacking.. W.I punya aplikasi, bahwa jika file ini bisa ditemukan dan diperbaiki pun, file ini akan tetap tidak dapat dibuka oleh hacker terhebat didunia pun..
“Thanks for your hard work”
J duduk diatas sofa.. “Akhirnya aku ketemu cewek pintar… Tapi uda diambil sama manato.. Capek deehh..”
Aku memukul bahu J “Mau ngerebut ya ??”
“Then… Lets sleep… We must go back tomorrow.. I have tell your mother and father manato-sama, and I will tell Elaine shiori-sama later.. So.. Night.. Have a nice dream..” X langsung saja membungkuk dan keluar melalui pintu.. Sedangkan aku kembali berdiri dan melihat J, sialnya dia uda tidur duluan.. Jadi aku sudah memutuskan untuk membiarkan dia tidur dsebelahku dan lalu aku menyelimutinya.. Tapi lama-lama aku jadi seperti mamanya saja…
-----------------------
Aku mengucek mataku sekali lagi.. Ku lihat disekelilingku.. Alarm yang berada disebelahku cukup berisik, ditambah lagi gerak tidur J yang menyebalkan… Membuatku cepat-cepat bangun.. Waktu menunjukan pukul pagi.. Aku berjalan pelan menuju kamar mandi.. Dan melakukan rutinitas mandiku yang ckup lama.. Setelah itu, aku langsung per kekamar baju yang berada disebelah kamar mandiku… Aku masuk menggunakan baju mandi, lalu ku pilih stu-satu.. Awalnya, aku memilih seragamku yang sudah disetrika rapi.. Baru menggunakan dasiku dengan rapi.. Jam tangan kesayanganku.. Dan kalung rantai pemberian orang berharga yang tak pernah dapat kuingat.. Kalung itu berbetuk daun clover yang bertuliskan DD.. ntah apa artinya.. Lalu meilih sepatu yang cocok ku pake hari ini.. Waktu menunjukan pukul 5 pagi lewat 37 menit.. Aku langsung keluar dari kamar pakaian.. Dan berjalan menuju kasur..
Aku masih melihat J masih terticur lelap.. “J… J.. J.. !! Bangun !!! Bangun ga !! “ Kataku melai berteriak dan melengking.. J tak kungjung-kunjung bergerak dari posisi tidurnya.. Secara reflex, aku langsung menarik tangannya, dan menarik ia sampai di bak mandi.. Dan menyalakan shower..
“ressssssssssss”Air shower menyala…
“AAHHH… Apaan ini ?”Teriak J menggeleng-geleng kepalanya , menghindar dari air.. Setelah dapat melihat dengan baik.. Ia langsung melihatku… “Apaan sih manato ? Kan aku lagi mimpi indah !! Kamu kejam banget sih !!”
“Cepatan mandi.. Kalo ga kamu balik aja sana ke W.I. !!”Teriakku sambil berjalan keluar..
“hiksss !!!”Tangis pura-pura J, aku pu mendobrak pintu..
“Cepetan !! Jam setengah enam turun ke meja makan.. !!”
“Oki doki !!”Teriak J…

-----

Aku lagi niat marahin orag nihh.. Marahin Elaine ahh.. !! Hahaha.. Aku menuju lantai 8.. Lantai 1 sampai 3, merupakan tempat kamar pembantu, tempat laundry, dll.. Lantai 4 merupakan tempat kendaraan.. Lantai 5 merupakan ruang tamu dan kamar tamu.. Lantai 6 merupakan tempat fitness dan kolam renang, serta peralatan kecantikan yang lain serta ruang makan.. Lantai 7-9 merupakan kamar –kamar untuk kami.. Lantai 10, untuk rekreasi outdoor.. Kamarku, X, dan J ada dilantai 7.. Kamar Elaine dilantai 8.. Dan mom serta dad ada dilantai 9..
Aku keluar dari lift dan berjalan dan melewati 2 pintu.. Di pintu ke-3, aku berhenti dan mengetok pintu.. Tak kudapati seorang pun yang menjawab ketukan itu.. Aku pun mencoba membuka pintu, dan ternyata tidak dikunci.. Aku pun memasuki kamar.. Kamar ini benar-benar seperti kamar cewek.. Serba pink dan barang-barangnya imut.. Aku masuk menuju kamar santai dikamar itu.. Dan mencoba mencari Elaine. Tapi tak kudapati dia juga. Ke kamar tidurnya, tidak ada… Aku berjalan lagi menuju kamar belajar.. Tidak ada,.. Aku pun ke teras.. tetap saja tidak ketahuan ada dimana ia…
“Dimna sih tu cewek.. Kok ga ada…?”Gerutuku pelan..
“Ada apa ni mencari girl friend sendiri ? Ga bisa nunggu nanti ya ?”
Aku pun menghadap kearah belakang.. Disana ada Elaine, dengan seragamnya.. Rambutnya dikuncir setengah.. Dan menggunakan jepit rambut yang sanagt abgus, rambutnya kelihatan sangat lurus dan lembut.. Ia memakai jam tangan ungu, dan sepatu putih yang sanagt cocok dengan seragamnya..
“Kamu itu kemana aja sih ? Ayo sarapan..”
Dia tersenyum, “Ayo..”.. Ia berjalan pelan sampai akhirnya tersenggol kursi didepannya, dan mulai terjatuh.. Aku menariknya, dan akhirnya kita terjatuh bersama..
Aku melihatnya, menerawang matanya yang bewarna coklat keemasan.. Ia tidak memakai make-up, dan hanya menggunakan lipgloss..
“Manato..?”Kata Elaine
Ntah kenapa aku memajukan kepalaku pelan.. Sepertinya Elaine mengerti maksudku.. Ia menutup matanya.. Dan aku pun mencium pipinya.. Dan langsung mengajaknya berdiri..
“Kamu terlihat manis hari ini.. Ayo kita turun..”Kataku,,
Muka Elaine memerah seperti tomat.. Dan sekejap aku merapikan rambutnya.. “Uda bisa pergi ?”kataku pelan
Aku mengambil tasnya dan tasku.. Lalu berjalan kearahnya lagi, dan melihatnya.. “Ayo pergi..”Kataku sambil menggandengan tangannya..
Aku melihatnya sekali-sekali melihat tangannya yang kupegang erat.. Aku membuka pintu kamar Elaine, dan berjalan lurus sampai ke lift sambil terus menggandeng tangannya.. Aku pergi ke lantai ruang makan.. Tepat pukul 6 lebih 30 aku masuk kedalam ruang makan. Dad, Mom, serta X dan juga J bersuit-suit ria.. Melihat hal itu, aku melepas tang Elaine dan berjalan ketempat duduk ku.. Begitu pun juga Elaine..
-------
“Pagi-pagi suruh aku bangun cepat-cepat supaya aku lihat adegan mesra kalian ya ?”Kata J menggerutu
“Sakit !!!! Cemburu saya .. !!”Lanjut J..
Semua tertawa dengan senang.. Aku mulai memakan breakfast ku.. “Elaine.. Kamu tidur nyenyak ?”Tanya mama kepada Elaine..
Elaine menaruh kembali gelas jusnya.. Dan mengelap bibirnya .. “Tentu saja tante.. “Elaine tersenyum sanagt cantik, dan entah kenapa aku merasa sangat terpesona..
“Ehmm.. senyummu imutnya…”Kata J dengan manja…
“J, nanti Manato marah lohhh.. !!”Sambung X jahil, J melirikku.. Aku memalingkan wajah, berpura-pura ikut bekerja sama dnegan X..
“Hikss. !! Jangan marah DaMa.. !!”Kata J dengan tangis pura-puranya..
Breakfast pancake blueberry, Susu, juice, dan air putih, tidak lupa salad.. Terdengar sangat enak pagi itu, sehingga kami menyelesaikan sarapan kami dengan cepat.. Tepat pukul 7, Kami ber4 memutuskan untuk pergi kesekolah bersama.. Kami pun berjalan keluar..
“Da, mom and dad.. !!”Teriakku dengan J…
Dilanjutkan X dan Elaine.. “Bye, Aunt and Uncle..!!”
“Hey tunggu.. “Teriak mama membuat kami membalikan lagi badan kami..
“Bagi X dan Elaine, tante sudah anggap sendiri.. Panggil aja Aunt, mom… Ya ?”
X dan Elaine tersenyum menganguk.. “Bye. Take care..”
Kami pun tersenyum bersama, dan kembali terus berjalan menuju lift menunju lantai 4..
----
“Ehmm.. Masing-masing pake mobil aja.. X sama J, aku sama Elaine…”
“Ehemmm.. !! Ok dehh.. “Kata J sambil menarik X pergi masuk kedalam mobil yang dipilihnya..
Aku menggandeng tangan Elaine, dan menuntunnya masuk kedalam sebuah mobil yang sudah kupilih.. Setelah menutup pintu mobil, aku masuk kedalam mobil.. Dan menyalakan mobil, segera melesat pergi..
Elaine terlihat gugup.. Aku menyalakan CD, yang berisi instrumental kesukaanku..
“Ehm.. Bangun jam berapa tadi ?”Kataku membuka mulut..
Elaine melihat ku.. “Ehm.. Aku bangun jam 5an.. Kamu ?”
“Sama…”
Kami kembali terdiam..
“Ehm. Tadi makanannya enak ?”
Elaine menatapku lagi “Ehmm Enak.. Menurutmu gimana?”
Aku melihatnya.. “Sama..”
Lagi-lagi kami terdiam..
“Kamu suka instrument ini ?” Elaine membuka mulutnya..
Aku menatap wajahnya “Ehm.. Iya… Aku suka sama Instrumen ini.. Like have deep feeling with this song..”Jawabku
Ia menatapku, lalu menatap kedepan lagi.. Lagaknya sedikit aneh.. “Aku juga suka dengan Instrumen ini..”
“Ooohh. Gitu.. Kamu ga papa kan ? ko kayaknya lagi nangis ?”
Elaine menepis wajahnya dengan tangan mungilnya..
Aku memberhentikan mobil.. Aku melihat kearah Elaine.. Dan aku melihat butir-butir air mata diwajahnya.. Aku memegang bahunya, dan membuatnya menghadap kearahku.. Aku melihat ia menangis, Menangis semakin kuat dan deras.. “Elaine.. Kamu kenapa ???? Kenapa kamu nangis ????”
“E.. Eh..Ehem..”Ia tidak dapat bicara jelas.. Ntah kenapa tanganku, menarik tubuhnya mendekat padaku.. Memelukku, membiarkannya menangis dibahuku.. Ia cukup keras menangis lagi…
“Elaine.. Cerita-cerita sama aku..”Kataku, berusaha menenangkannya..
Elaine memulai berkata-kata lagi.. “A.Aku.. Pernah punya waktu sama orang yang ..”Ia memberhentikan kata-katanya.. Dan melepaskan dirinya dari pelukanku… Dan mengambil tisiu untuk membersihkan wajahnya..
“Elaine,,,??”
“Aku ga papa.. Ayo kita jalan lagi…”
Aku sedikit bingung dengan Elaine, namun aku kembali menyalakan mobil dan mengendarai mobil lagi menuju sekolah..
------
Mobilku pun memasuki area persekolahan kami.. Aku pun langsung memarkir mobilku.. Setelah aku sudah mematikan mesin, aku melepaskan selt belt,, Aku melihat Elaine melakukan hal yang sama.. Setelah itu kami secara bersamaan keluar dari mobil.. Diluar mobil terlihat ada sebuah kerumunan wanita.. Aku dan Elaine pun berjalan secara perlahan kesana..
Aku menemukan J sedang berfoto narziza bersama cewek-cewek, sedangkan X hanya bersandar pada mobilku… Dan lalu ia melihatku..
“Why you guys so long ???”Teriak X kearahku..
Aku tersenyum.. “There’s little problem.. Kenapa tu J ?”
J melihatku, dan ia tersenyum.. “Girls.. That’s my bff, I must go now…”.. J pergi dari kurumunan itu, dan berjalan menuju ku.. “Asik loh photo-photonya.. Kalian saying ga ikut.. Kalian lama banget sih.. “
Elaine dan X tertawa.. Aku menghela napas panjang.. “Haloww.. Kamu kesini buat sekolah bukan jadi cover boy gratisan… Ayo jalan ke kantor kepala sekolah..”
J tersenyum.. “Ayo.. Ayo.. Aku mau ketemu Aines..”
Kami pun berjalan bersama, . “Eh, J.. Ingat.. DaMa masih tetap prince charming di sekolah ini loh!!” kata X..
J melihat kearah X… Aku menggerutu.. Elaine menaha ketawanya..
J kembali melihat muka sampai kakiku.. dan lalu melihat X lagi “Ok then. I know.. DaMa kan prince charmingku.. Haaha”
Aku memukul kepala J, lalu berjalan kembali sambil memegang tangan Elaine setelah melihatnya kesakitan sedangkan X tertawa …
Hari ini, X kembali ikut aku untuk masuk sekolah karena ia harus menjaga Aku dan J yang bandel.. Terpaksa, W.I harus membuatnya seperti anak sekolahan lagi..Karena X sudah terbiasa menjadi guardian Manato, bersikap seperti secret spy… ----------------

“Tok..tok..tok..” Sekarang kami sedang mengetuk pintu kepala sekolah, kami ber-4 berdiri tegap dengan seragam rapi kami..
Beberapa saat, pintu itu terbuka.. Kami memasuki ruangan dengan lantai yang sama, penuh percaya diri, dan aura yang kuat..
Namun, setelah dekat dengan meja kepala sekolah, sudah ada satu orang yang berlari kearahnya dengan kekuatan super cepat..
“Oneechan…”Teriak J, sambil memeluk Aines.. Aines terlihat sangat senang dapat melihat adenya kembali… Aines sesekali memperhatikan penampilan J yang kelihatan keren dan playboy…
Aines mengacak-ngacak rambut J “Sepertinya, kamu sangat kurus ya ? Makan baik ga ? W.I jahat ya sama kamu ?”
Aku mengajak Elaine untuk duduk di sofa, dan ia mengikutiku… Sementara J dan Aines masih berbicara cukup lama..
“Iyah nih kak.. Aku harus negoisasi cukup lama baru boleh ke Indonesia.. Hiks. Tapi berkat aku makan-makanan buatan mamanya DaMa, tubuhku menjadi sehat lagi…” Kami semua ketawa…
Aines kembali memeluk J.. “Iam so miss you, bro… xp”
Aku menurunkan buku yang menutupi wajahku saat aku sedang membaca… Aku melihat X tetap berdiri tegap, X dan Aines masih melepas rindu, Elaine seperti terharu melihat reuni keluarga ini…
Aines melepas pelukannya, dan J tersenyum.. Aines perlahan berjalan menuju X.. “Iam so miss you,.. How are you ?”Kata Aines sambil memeluk X.
X sedikit merasa kaku, tubuhnya kelihatan seperti membantu.. Namun ia berusaha untuk membalas pelukan Ainess.. “Iam ok..”
Aines melepas pelukannya.. “Ok then… Oya.. Cepetan masuk kekelas kalian.. Klao ga kalian bakal telat loh..”
Aku pun berdiri, dan menaruh buku dimeja.. Dan menggandengan tangan Elaine..
J dan X sudah berjalan kearah pintu..
“Ehm.. Spertinya da new couple disini ?”Teriak Aines..
Aku dan Elaine melihat satu sama lain.. Dan aku pun melihat tanganku, ntah kenapa tangan ini seprti sudah biasa memegang tangan Elaine.. Aku pun mengangkat tangan kami berdua.. “Thant’s right, headmistress.. Now, kita mau kekelas.. Bincang-bincangnya ntar ajah.. Oya, kamu diundang mom makan malam dihumku loh.. Jnagan lupa ya ? Bye..!!”Kataku sambil menarik tangan Elaine lagi, dan melambaikan tangan ku yang satunya lagi ke Aines sebagai ucapan Slamat tinggal.. Dan berjalan keluar.. Lalu, secara otomatis pintu itu tertutup.. Kami terus berjalan lurus, menuju lift.. Aku memencet lantai 6, yang merupakan lantai untuk kelas 2…
---
“Selamat datang.. Kalian tunggu disini sebentar yah…”Kata Wali kelas kami… Sedangkan aku dan Elaine langsung menyelonong masuk lewat pintu belakang dan langsung duduk ditempat masing-masing..
Wali kelas kami masuk kedalam.. “Selamat Siang semuanya.. Kita kedatangan 2 murid baru untuk kalian… Jerry dan Max.. Silahkan masuk..”
Semua tepana ketika melihat mereka masuk dengan penuh Gaya..
“Mereka ini sahabat dari Elaine dan Manato.. Mereka pindahan dari Amerika juga… Mari kita persilahkan mereka memperkenalkan diri mereka..”Kata wali kelas ku..
J mengangkat tanganya, dan membentuk tangannya seperti tanda peace sambil tersenyum dan mengedipkan mata.. “Good Morning guys.. My Name Jerry Kanzaki.. Just call me J.. Graduated from M.I.T university.. If you guys need my help, just asking me.. But, if I need your help.. pLease help me.. Xp.. Iam still 17 years old.. Still single.. Hahaha” J langsung membungkuk setelah selesai, dan semua orang langsung tetawa dan bertepuk tangan.
X maju.. “My name Maxim Wainrights.. Just call me Max.. Iam 17 years old.. Graduated form M.I.T university.. Nice to know you…” Dia membungkuk setelah selesai, dan semua orang pun bertepuk tangan…
“How great… You guys can sit down on that table..”
X dan J duduk tepat di depan mejaku.. J melambai-lambaikan tangannya kearahku, sedangkan aku.. Hanya cuek… Sedangkan Karina tersenyum, berusaha akrab dengan ke-2 sahabatku…
“Ok.. Let’s begin or lesson.. Open your text book pages 89…”
Pelajaran pun dimulai… Dan hari-hari yang sedikit membosankan terjadi..~~
--------
“Ehmm.. Indonesia’s food is really great.. I really like this meetball.. yummyyy.. !!”Teriak J kegirangan…
Aku mengocok-ngocok baksoku, sedangkan X makan dengan sangat sopan.. Sedangkan Elaine hanya mengocok-ngocok juicenya…
“Don’t you eat, Elaine ?? Kamu bakal maag loh..”Kata J pelan kepada Elaine..
Elaine melihat J, J pun terlihat kikuk…
“Ehm.. Malas…”Singkat Elaine, sambil terus mengocok-ngocok juicenya…
Tiba-tiba sekerumunan orang datang…
“Kalian mau masuk grup kita ga ??”
“Grup Koran sekolah aja…”
“Ngapain Koran sekolah.. Modeling fashion dong…”
“Halah. Kalian kan cowok.. Masuk grup basket aja…”
Teriak mereka satu-satu kearah kami…
Aku menatap mereka tajam.. “Bisa kah kalian bertanya lebih sopan ? Sekarang kami sedang makan.. Lagipula kami sangat sibuk, jadi tidak ada waktu hal-hal seperti itu..”
Orang itu berbisik-bisik.. “Sombong sekali kalian..”
J panic, dan lalu ia berdiri.. “Tenang.. Jangan saling marah… Kalian bertanya nanti saja ya.. Kami sedang makan.. Makan sambil bicara itu ga bagus loh. Kalian juga lebih baik makan… Nanti maag..”
Mereka menatap satu-sama lain.. “Baiklah. Maafkan kami sudah mengganggu kalian.. Sampai jumpa…”
Mereka semua langsung berpencar meninggalkan meja kami…
“Kamu tuh knapa sih Manato.. Nanti kamu ga bakalan dapat temen loh..”
Aku menatap J.. “Aku ga butuh teman..”
“Terus kenapa kamu datang ke Indonesia? Bukannya karena ingin merasakan masa-masa di SMA ?”
“Who say it ? Ah.. Forget it.. I go first.. Enjoy your food.. Bye..”Selaku, sambil berdiri.. Dan meninggalkan mereka yang sedang sedikit bingung..~~
---
“Ehmm.. Why everything is very boring~~”Keluhku sambil tiduran diatas rumput yang sedikit terasa menusuk… Langit teduh, namun kadang ada cahaya matahari yang menyilaukanku.. Aku mengambil kacamata hitamku, dan memakainya…
“Hey.. Apakah aku membangunkanmu ????”
Aku membuka kacamataku ketika ada suatu suara yang sedikit mengganggu..
“Apakah aku mengganggumu ?”Cewek itu duduk disebelahku.. Kalau tidak salah dia adalah Karina, yang duduk disampingku..
Aku menggunakan kembali kacamataku dan menganguk…
“Kenapa tidak kembali ke kelas ???”
“Sedikit pusing”
“Lebih baik kamu pulang, karena jika kamu tetap berada disini tanpa ada pemberitahuan kepada guru.. Aku bisa menyatakan bahwa kamu bolos, dan aku akan mencatatmu..”
Aku menyadari bahwa Karina adalah ketua osis, da ia berhak melakukan hal itu.. Dan aku tak mau mendapat masalah karena hal sepele lagi… Aku berdiri, dan kembali mengambil tasku.. Lalu merapikan bajuku.. Dan lalu berjalan lurus menuju arah koridor.. Berusaha kembali mencari lift untuk kembali ke kelas..
-----
“where did you go ?”Tanya Elaine ketika kami bertemu didepan lift.. “Aku terus mencarimu..”
Aku menatapnya lurus dan lalu berjalan lagi..
“Please stop.. Kamu kenapa sih ?”
Aku memutar lagi wajahku,.. “There’s nothing important, now we must back to our class ASAP..”
“Why you do this to me ? Perlakuan apa yang kamu lakukan itu ? Sangat tidak sopan.. Do you know ? Aku mencari kamu keseluruh tempat disekolah ini.. dan ini yang aku dapat ? Fine.. Thanks..”Elaine berjalan cepat melewatiku dengan wajahnya yang tajam..
Aku menahan nya, memegang tanganya.. Dan ia pun tertarik kembali untuk melihatku..
Ia masih dengan wajahnya yang cemberut “Apa lagi ? Masih mau marah-marah..?”
Aku memeluknya, dan ia pun menunjukan ekspresi yang sedikit kaget. Aku memeluknya dengan lembut, dan perlahan ia membalas pelukanku..
“Is it enough ?”Kataku…
Elaine melepaskan pelukanku, dan lalu aku memegang tangannya.. “Iam sorry, ok ? Lets go back..”
Ia menganguk.. Dan perlahan kami mulai berjalan menuju kelas…
----

“Elaine.. Elaine.. Wake up.. “Kata ku sambil menggoyang-goyangkan badan Elaine..
Elaine mengucek-ngucek matanya, dan lalu perlahan melihatku denga mata yang sedikit kabur.. “Morning..” Dia memelukku..
Beberapa detik, aku kaku.. Sampai akhirnya ia sadar…” Sorry… I think.. You re my ..”
“It’s ok..”Potongku pelan sambil menjauhkan sedikit badanku darinya..
“O ya.. Kamu siap-siap dan beres-beres barangmu.. Kamu diterima di W.I. dan hari ini kita akan kembali ke W.I. so… hurry up.. We don’t have any time for waste..” Aku berkata sambil berjalan menuju pintu dan meninggalkannya, Setlah menutup pintu aku masih berdiri didepan pintu.. Aku memegang jantungku yang masi berdetak kencang.. Dan perlahan aku mendengar Elaine menggerutu..
“Ihh,, Nyebelin.. Padahal aku kan masih mau disini …”Suara barang dilempar kedalam suatu tempat mendengar.. Dan tiba-tiba “auutsss.. sakit. Dasar jarun sial..”kata Elaine berteriak..
Secara reflex aku langsung masuk kedalam dan merebut tangan Elaine.. “Kamu sihh ga hati-hati..” Aku langsung menghisap darah yang kluar dari jari Elaine.. Tampak Elaine sedang memalingkan wajahnya seolah menyembunyikan sesuatu dariku…
“Yap.. Uda… Lain kali hati-hati makanya…” Lagi-lagi kami terdiam, sampai akhirnya aku sadar bahwa tanganku masih memegang tangan Elaine dan masih tidak percaya bahwa aku melakukan hal yang tidak perlu.. Aku pun langsung melepaskan tangannya.
“Sorry… Aku pergi dulu..”Kata ku sambil keluar dan menutup pintu, sejenak aku terdiam didepan pintu namun aku langsung menenangkan diriku dan langsung pergi…
--------------------------
“Ehmm.. Alright … Everything done ??? Can we go now???” Kata X sambil berusaha mengecheck segala sesuatu..
Mom and dad langsung memelukku.. “Take care.. And you must call us everyday..”Kata Mom dengan berlinangan air mata, lalu Dad melepaskan pelukan dan memeluk J.. Mom pun melepaskan pelukan, ia langsung memeluk Elaine dengan kuat “Take care your self… And please take care of DaMa please…”..
“Mom. Iam not little kid anymore.. And, iam her boyfriend, that’s my responsibility to protect her, not her who must protect me..”Kataku Sewot..
Elaine tertawa.. “Ok then, mom.. I will take care of DaMa..
J menangis buatan dengan tampang memelas.. “Hiks… For a while I have feel like in home.. but why.. why I must come back again to the hell.. hiksss” Kata J sambil pura-pura mnegusap air matanya…
Aku pun lagi-lagi reflex memukulnya “Dasar lu ahh… Kayak apa aja.. Mirip banci tau “
“Auttsss.. Bang.. Jangan gitu doonggg… Eke kan cwek..”Lagi-lagi J berakting dan membuat semua orang tertawa..
“Ok then.. Lets we go now.. Thanks for taking care of us Mr and mrs Yuma.. We must go now.. Wish your bless.. Hope we can come back to see you again…”Kata X lalu membungkukan badannya…
“It’s ok.. You all must comeback savely.. Nice day then..”Kata mom, dan lagi-lagi ia mengusap matanya dengan tisiu lalu melambaikan tangannya saat kami pergi memasuki mobil.. Dad merangkul mom dengan erat yang terlihat sangat tidak rela…
Setelah itu kami langsung melaju menuju bandara…
----------
“Welcome, manato sama,.. My name Amy, you know me, right ?.. Glad to see you “
AKu mengangukan mukaku, untuk mmeberikan jawaban padanya..
“~~ umm.. Who is she ??..”Kata pramugari pesawat khusus W.I
“Ehm.. My name… Elaine shiori.. EHmm..”Kata Elaine
Aku melanjutkan “She is new agent for W.I “
Pramugari itu tersenyum “So beautifull.. And please enjoy.. If you need help, just call me.. And now, I will excuse me..”
Aku melihat sekilas ke Elaine.. Dan dia terlihat sedikit gugup “Jangan bilang ini adalah penerbangan pertamamu ya ??”
Dengan wajah yang sangat meng-anehkan, Elaine menangukan kepalanya
Aku memegang bahunya “You will be allright.. Just relax.. If you need something, just call Amy.. I want take rest..
Elaine kembali menganguk..
Aku pun langsung tidur-tiduran di kursi penumpangan VVVVIP ku. Ya jelas, pesawat ini adalah pesawat khusus W.I. yang tidak bisa dimasuki oleh seseorang yang bukan W.I, dan fasilitas serta modelnya tidak ada pesawat yang seperti ini~~~ Aku dan Elaine, amsuk disuatu kamar kecil.. Didalamnya ada 2tempat duduk yang besar, dan bisa dilipat.. Serta TV, computer, kamar mandi serta W.C.. Sofa, dan lain-lain.. Dibeberapa sisi, ada tempat khusus.. Terlihat seperti lab.mini, untuk keadaan darirat… Sedangakn J dan X berada dikamar sebelah..~~
---
Aku perlahan membuka mataku, dan dengan tangan kiri melepaskan kacamata hitamku.. Sejenak, saat aku ingin mengangkat tangan kananku, lenganku terasa sangat berat.. Lalu, dengan mata yang masih terasa buram, aku melihat sisi kananku..
Aku melihat, Elaine memeluk lengan kananku dengankuat dan dia tertidur .. Beberapa helai dari rambutnya, menutupi wajahnya yang sedang tertidur.. Tiba-tiba, aku merapikan rambutnya, dan membelainya… Rasanya halus dan wangi.. Beda sekali sama saat pertama aku bertemu dengannya, dia dekil, dan kelaparan..
Sekarang wajahnya sangat halus, dan entah mengapa.. Dia terlihat seoerti malaikat putih yang sedang dikelilingi dengan seberkas cahaya putih yang sangat menyilaukan, hawanya sangat nyamman dan hangat seolah membuat orang ingin memeluknya.. Matanya sangat indah, sikapnya sangat manis waktu ia tidur…
Mulut Elaine.. Sangat lembut dan warnanya pink kemerahan.. , entah kenapa seolah menarikku ke ujung jurang yang dalam.. Walau banyak kata pedas yang keluar dari dalam mulutna ini yang selalu membuatnya marah, ntah kenapa… Rasannya…
AKu perlahan memajukan mukaku kehadapan Elaine, dan tanpa sadar aku menciumnya.. Dalam keadaan ini, aku speerti tidak bisa apa-apa tanpa Elaine..
“Huph” Aku menutup mulutku saat aku benar-benar sadar kepada apa yang teah aku lakukan.. “Ada apa dneganku, kenapa ? Apa yang terjadi padaku..?? Aneh.. Perasaan ini, perasaan yang tak bisa aku kendalikan.. Ahh. Shit .!!!”Kataku pelan sambil terus menggerutu…
“Ehmmm…”Elaine melepas pelukannya, dan mengucek-ngucek matanya.. Dan beberapa menit kemudian, ia memalingkan wajhanya padaku dengan wajah lugu tak berdosa.. “Kenapa ??”
Shit!! Perasaan ini lagi-ini lagi.. Umpat ku dalam hati… Wjahku seakan memanas, dan perlahan aku tak bisa bernapsa lagi.. Dan ditamba lagi, jantun ini yang tak bisa berdetak dengan benar..~~ Aku langsung mengambil kacamataku lagi dan memakaikannya di wajahku.. “Ga… Ga ada apa-apa.. Aku mau tidur lagi… Kamu juga tidur lagi aja kalo mau.. Dan kalo kamu mau tidur, tidur aja dibahuku.. Kalo kamu ga nyaman..” Hah ?? Apa yang barusan aku katain..?? Elaine terlihat ingin ketawa
“Pokoknya.. Kamu tidur ja.. Selamat tidur..~~”Aku berbaring lagi.. Dan dengan tersenyum ia membisiki kupingku.. “Sepertinya kamu duluan, yang jatuh cinta sama aku.. DaMa.. Huppphh.. Haha..
Elaine menahan ketawanya, dan lalu ia berbaring lagi dan memeluk bahuku.. “Nice dream DaMa.. “
Aku.. Seolah-olah mulai terbiasa dengan perasaan ini.. Dan aku harus bisa menahan marahku.. Aku pun langsung memeluk bahunya juag.. Seakan kami speerti sepasang kekasih.. Dan lalu membisikinya “Dimana Elaine yang gugup itu ? Sepertinya yang ada disini adalah Elaine yang agresif, dan mau bermanja-manja denganku..”
Aku mau melihat ekspresi gugupnya, namun sepertinya aku tidak berhasil.. Ia sudah tidur duluan, dan langsung memegang lenganku denga sangat kuat.. Degup jantung ini.. Aku seakan takut Elaine mendengarnya.. Seakan aku ingin melepaskan dirinya dariku.. Tapi, entah kenapa… Perasaan ini.. Perasaan yang sangat menyesakan.. Malah membuatku ingin terus bersamanya. Dan terus memeluknya.. Memelukya dengan sangat erat.. Dan tak ingin melepaskannya.. Shit !! Perasaan apa ini ?
---
“Welcome to the W.I.”
Speaker berbunyi keras, sehingga membangunkanku dan Elaine, setelah bangun. Aku langsng berdiri dan melepaskan set belt, dan menyalakan handphoneku.. Setelah sudah melihat sekeliling beberapa kali.. Elaine jugs melakukan hal yang sama denganku…
“tok-took”Bunyi pintu
Aku memencet tombol di sebelah tempat dudukku… Dan pintu itu pun terbuka..
“Selamat datang.. Kita udah nyampe di W.I.. Kalian bisa siap-siap untuk turun… Terima Kasih…”Setelah Amy berkata-kata, X dan J datang sambil membawa tas laptop mereka sedangkan ada beberapa pramugari dibelakang yang membawa barang-barng, dan sepertinya itu tas J dan X, karena Ada tas pink kesukaan J.. Lalu beberapa dari pramugari itu masuk untuk mengambil barang bawaanku.. Aku dan Elaine langsung berdiri dan mengambil tas laptop kami.. Dan ikut keluar bersama J serta X..
---
“Hey!! Guys.. Why you guys so late… ?”Kata seorang cowok dari kejauhan
“Hey !! Miss you too, beb!!!” J maju kearah cowok itu dan mencium pipi kanannya..
Cowok itu menghindar.. “Euuww.. You still look disgusting J… Hey.. DaMa.. Miss you…”
Aku memaju dan memeluk dia.. “Yap.. Miss you too, Rei…” setelah beberapa saat setelah melihat wajah J yang menggerutu seperti cemburu, aku pun melepaskan pelukan.. Disamping J, terlihat X yang sedang tertawa-tawa melihat kelakuan J..
Beberapa saat setelah aku melepaskan pelukan, Elaine memeluk lenganku.. “Ehmm.. Who is he ??”
Rei pun memberi salam.. “Hello.. My name Rei Jozh.. And I, one of secret spy in W.I., same like X.. Nice to meet you… You must be a new agent for W.I”
Elaine melepas tangannya dari lenganku dan habis itu ia member salam juga dan menjambat tangan Rei “My name Elaine Shiori.. And Japanese, my name Shiori Kana.. Ya.. Iam new agent for W.I.. Nice to meet you too..”
“Nice name..~~ And you so cute..”Kata Rei dengan sedikit manja…
J memajukan langkahnya dan memisahkan tangan Elaine dan Rei.. Ntah mengapa.. Itu sedikit canggung..”Hey.. She is.. his girlfriend..”Kata Rei sambil menunjuk kearahku..
Sambil menutup mulutnya, Rei berjalan kearahku.. Dan lalu menepuk bahuku.. “Hohoho.. DaMa.. You’re so fast.. Now, I know.. Why you want back to the your hometown… It must be, you want to take her as your girlfriend and make her sign in W.I, right ?”
“Hahaha”Ketawaku sedikit masam..
“Ok.. Lets go in..”Kata Rei setelah selesai menepuk-nepuk bahuku cukup keras…
Tiba-tiba dari belakang.. Ada seseorang yang memelukku dari belakang.. Elaine berbalik dan shock melihat ku.. Aku pun langsung melihat kearah belakangku.. “What the?”
“DaMa.. I so miss you.. I glad see you come back.. I love you..”
Aku melepaskan tangan cewek itu yang sudah sangat tidak asing dalam mataku “Please release your hand.. “
“I don’t want…”Balas cewek itu..
“Who is she?”Kata Elaine dengan wajah yang cukup marah.. “Get off.. Elaine.. Her name is Andrea, just call her Rea.. She is agent for W.I , her special skill is dressing up, and acting also .. She is great with analyzing.. And she”
“Who is she ?”Kata Rea..
“My name Elaine Shiori.. And I.. manato girlfriend.. Nice to meet you..”
“Hah?? Is it true DaMa ?” Aku tidak percaya apa yang dilakukan Elaine.. Ia dengn beranni berkata bahwa aku ada adalah pacarnya.. Dan ekspresi yang begitu cemburu melihat Aku dan Rea yang masih memegang lenganku.. Rupanya Elaine cemburu melihaat tangan Rea.. “Stopp.. And get off from me.. Rea.. Ya.. She is my girlfriend.. Ok.. Stop.. I want get in…”
“Ehm.. Ok.. guys.. Calm down.. Iam sorry, because my stupid twin..”Kata Rei pada semua orang..
Ya.. Rea dan Rei sama-sama kakak – adik yang kembar.. Sikap serta kelakuan mereka sangat sama.. Tapi Rei cukup lebih mandiri, ya iyalah dia kakak..

-----