Halaman

Selasa, 08 Maret 2011

The New One - M.D.S PART 2

“Amanda ? Ada apa ???”

Amanda terjatuh ke bawah, ia berlutut sambil menutup setengah wajahnya.. Air mata berlinangan tanpa hambatan, senguk-ngukan nya tak dapat dihentikannya.. Ones memperhatikan Amanda sekilas dan berlutut menghiburnya..

“Jangan sedih...” kata Ones sambil menarik Amanda dalam tubuhnya.. Ones terlihat cukup gagah disitu, ia selalu dikira paling childish tuba-tiba bisa mengubah image menjadi pangeran idaman.. Amanda terus menangis dalam pelukannya hingga beberapa saat kemudian...

Ones melepaskan pelukannya dan mengajak Amanda untuk berdiri...Ia memberi kan sapu tangan kepada Amanda dan sebotol air mineral yang selalu tersedia dalam tasnya..

“Apakah kamu baik-baik saja ?”
Amanda hanya mengnaguk pelan, beberapa saat kemudian Amanda bangkit dari duduknya lalu beranjak pergi tanpa satu kata pun..

---------- -----

Lagu itu... lagu itu lagi.. Kenapa harus ada lagu itu lagi ? Kenapa lagu yang membawa penderitaan itu dibawakan begitu indah dan sempurna.. Kenapa?

Amanda mengutuk dalam hati, mata merahnya tak dapat ditutupi sehingga anak-anak TS50 yang lain memandanginya dengan tatapan bingung. Amanda memang beranjak cepat dari HC menuju ke mobilnya.. Disana ia menutup jendela mobilnya dan berkutat sendirian..Ia menangis dengan teriakan yang cukup berarti.. Sudah sekian lama ia tak menangis seperti ini, semua unek-unek ia keluarkan.. Rasa pedih yang ia rasakan kembali merasuki jiwanya.. Kenangan pahit itu, kenangan yang membawanya ke sikap tak berperasaan.. Ia benci rasa itu..

“Tok..tok..tok..”
Amanda berhenti menangis dan memandang kearah jendela, jendela mobil yang daritadi diketuk seseorang membawanya sadar kembali dan dengan cepat menghapus air matanya.. Setelah siap ia membuka jendela..

Ones terlihat disana, dengan senyuman menawan lengkap dengan keimutannya.. Amanda hanya menatapnya kosong dan tak berarti..
“Ada apa ?” tanya Amanda sambil memalingkan wajah...
Ones masuk kedalam mobil, “Aku tak tau mengapa engkau menangis disana..Entah karena permainan ku terlalu bagus atau apa.. Tapi satu hal yang perlu kamu tau, kamu harus tegar dan profesional.. Masa baru ngajarin satu hari kamu langsung nangis, dikirain aku ngapa-ngapain kamu lagi.. Oh ya,satu hal.. Nih document yang perlu kamu lihat..Itu seluruh jadwal aku untuk bulan ini, dan kuinformasikan kepada kamu untuk bersiap-siap karena kita bakal ke Jepang karena ada even persahabatan INDONESIA-JEPANG yang akan diadakan minggu depan.. Sekolah kita dipilih menjadi wakil utama Indonesia, dan MusOne yang akan pergi.. Jadi selain mencari waktu belajar untukku, kamu juga harus menyiapkan baju yang cocok kupakai nanti... Sepertinya hanya itu yang ingin kusampaikan, ada pertanyaan?”

Amanda hanya menganguk pelan dan Ones mengerti, ia turun dari mobil tanpa menguacpkan kata perpisahan..
--------------------

Amanda dengan galau masuk kedalam kamarnya, kamar yang super mewah dan hi-tech dipadu dengan kenyaman yang tak terduga masih saja tak dapat menghilangkan beban pikiran yang ia rasakan...

Segala ritual sudah ia lakukan, mulai dari makan segala kesukaannya, berendam sangat lama dibath up pun tak dapat membuatnya berpikiran sehat.. Ia terus berpikir, siapa sih Ones itu sebenarnya? Kenapa ia bisa tau instrumen itu ?

Amanda suntuk akan pikiran yang tak dapat dikontrolnya, ia pun lelah dan akhirnya tertidur lelah diatas meja belajarnya..

----------------------

Tidak ada hal-hal spesial yang terjadi, kegiatan belajar-mengajar hanya penuh dengan keseriusan dan tak ada basa-basi disana.. Ones tiba-tiba menjadi sangat dewasa dan mengurusi banyak hal, apa lagi tentang persiapan even ke Jepang nanti.. Walau sudah mempersiapakan segalanya Ones tetap galau memikirkan segalannya.. Sementara itu Amanda hanya diam dan melakukan apa yang memang menjadi tugasnya.. Sampai sekarang pun ia belum berkenalan langsung dengan 2 anggota MusOne yang lainnnya, ia hanya tau bahwa nama mereka adalah William dan Kevin..

“Okeh, besok kita bakal pergi kejepang.. “ kata Ones pelan sambil berjalan kepada 2 anggota band MusOne yang sedang duduk santai sambil mengelap keringat serta meneguk mineral water..

“Besok jangan lupa bawa barang2 yang kita perlukan, and besok pesawat jam 5 sore.. So dont be late..” lanjutnya lagi..

“Lo kenapa Ones ? Akhir-akhir ini lo jadi dewasa ya... Biasanya gue yang ngomong gitu, ngingetin lo supaya ga manja dan ga telat ikut penerbangan biasa.. Lo kan biasanya merengek minta pake pesawat pribadi.. Terus gue lihat akhir-akhir ini nilai lo naik semua.. gue tau deh.. Ini pasti si nenek sihir itu..Btw, dia ikut ya ntar ?? Jangan lupa.. Gue ga mau deket-dekat dia.. Jadi usahakan kamu yang duduk disebelah dia..” kata William sambil berdiri..
“Gue cabut !”

Giliran Kevin dan Ones duduk disana, dan mereka sama-sama diam.. “Siapa tuh si nenek sihir ?”
“Lo ga tau ? Oh...Kamu sih... Sibuk sama cewek lo itu.. Amanda bukan nenek sihir kok... Dia itu semacam asisten dan guru les gue.. Tapi bedanya dia itu cewek paling cantik, kaya, dan paling pintar sesekolah kita...”
“Oh gitu..”
Ones memerhatikan Kevin yang hanya diam, ia pun menunjuk Kevin dan Kevin pun terkaget, “Jangan coba-coba ngambil dia dari gue !”

Kevin tertawa ngakak, baru kali ini ia melihat Ones sebegitu seriusnya.. Ia melingkarkan jari telunjuk dan ibu jarinya seolah membentuk huruf o... “Okay... No problem.... Aku ga begitu niat sama cewek pintar..”

Ones pun membiarkan Kevin berlalu dari studio pribadi MusOne...

- ---------------

Amanda masih berada didalam kamarnya, mengemasi barang-barang yang diperlukannya di Jepang nanti.. Sekarang masih musim semi di Jepang jadi mungkin akan sedikit dingin jadi ia tak lupa untuk membawa beberapa mantel, jaket dan syal..

“Haaahhh..”
Amanda mengeluarkan napas panjang, kesuntukkan terlihat diwajahnya..

“Amanda..Amanda?”
Amanda berpaling kearah pintu yang perlahan terbuka, seorang wanita setengah baya yang mash terlihat sangat cantik berdiri dengan anggunnya dengan muka kecemasan..
“Amanda sayang..” katanya sambil berjalan kearah anak satu-satunya lalu mengelus lambut anaknya dengan pelan, “Haruskah kamu ikut ke Jepang ? Kamu ngapain sih jadi asisten ? Kamu kekurangan uang ? “
“Ga, ma..”
“Terus kenapa ? Mama khawatir kalau kamu pergi tanpa mama atau papa, atau juga bibi..”
“Ma, Manda bukan anak kecil lagi.. Amanda pengen coba cari pengalaman jadi asisten, memang tak boleh ?”
“Ya tapi ga cowok dong ? Masa kamu pergi sama sama 3 cowok.. Walaupun mereka anak dari keluarga terpandang, tapi mama tetap ga bisa lepasin kamu kan.. Dia kan ga seperti Ray....”

Seraya Amanda menutup kupingnya, mamanya pun dengan cepat menutup mulutnya, “Mama ga perlu khawatir. Ini pilihan Manda.. Dan satu lagi, aku ga mau dengar nama itu lagi. Titik... Sekarang mama bisa tenang, dan keluar dari kamarku..”

Amandaa masih dalam keadaan menutup telinganya serta menutup matanya, ia takut mendengar nama itu lagi.. Mendengar itu lagi akan membuatnya tambah mengingat kepedihan...
“Maafkan mama ya.. Kamu yang hati-hati ya, sayang...” kata mama dengan penuh kelembutan sambil mengecup kening putrinya, lalu beranjak pergi..

Tak lama kemudian Amanda membuka telinga dan matanya lagi, namun sorot kepedihan terpancar dari sana, dan tak lama kemudian butran air mata terjatuh perlahan tapi pasti dari sana dan Amanda kembali menangis keras..

*****

“Kevin ! Where are you ?” teriak William dari telepon..
“Sorry, senar gitar listrik gue putus gara-gara bibi ga becus itu ! Jadi ue ada ditempat alat musik sekarang.. Kalian duluan aja.. Ntar gue pergi pake pesawat gue aja...”
William melirik Ones yangs edang duduk gelisah, “Bilang aja lo mau duduk ditempat yang nyaman.. !”
“Sorry sob ! Ini accident !” balas Kevin membela diri sambil tersenyum dari seberang..
“Ok2.. Bye.. ! See you ontime tommorow..” tutup Wiiliam lalu beranjak kearah Ones yang sedang duduk disebelah Amanda..
“Kevin ngebetulin senarnya gitarnya yang putus. Entar dia nyusul... Oh ya, lo ga ngenalin asisten lo ke gue?”
Ones melirik William lalu berbalik ke Amanda yang duduk termenung, “ Amanda, ini teman gue.. Dan juga drummer serta fluter di band kita.. Namanya William.. Sedangkan teman gue yang nyusul nanti namanya Kevin, dia gittaris also bassis.. And gue sendiri main vocal, bassis juga kadang bisa pianist... And Wil, ini Amanda... Asisten serta guru les gue...”
“Salam kenal..” kata William sambil mengulurkan tangannya, namun ia hanya menerima kenyataan dingin dari Amanda yang berusaha tak menghiraukannya...Tak lama kemudian ia pun menarik kembali tangannya dan duduk semakin jauh dari Ones serta Amanda...

“Saya ulangi.. Pesawat Ones Airlines dengan nomor penerbangan 7777 akan segera berangkat ke Jepang.. Semua peumpang harap cepat check in dan memasuki pesawat.. I repeat again..........”

“Ones.. Pesawat kita tuh.. Yuk, masuk...” kata Amanda akhirnya, Ones pun berdiri lalu menarik ranselnya dan berjalan cepat kearah pintu keluar dan berjalan memasuki pesawat...
“Welcome, Mr.Ones.. We hope youenjoy your flight today.. And if you need something, please call me, Jean or my pertner Hana.. Thanks...”
“Ya, thanks.. can leave now..”
Ones duduk bersama Amanda di kursi bangku depan, sedangkan di kursi seberang William sedang duduk dan memncari posisi yag nyaman sambil mengeluarkan kacamata hitam...
“Your english is great, so i thing we must’nt learn it again right ?” tanya Amanda sambil mengencangkan sabuk pengaman..
“Ya..” jawab Ones sambil menaikkan tempat kaki pada sofa dan mulai tidur dengan nyamannya...

*******


Ones terbangun dan sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya, Amanda sedang bersandar di bahunya sambil memeluk lengannya seolah ia adalah bantal guling terempuk dan terhangat didunia.. Ia sedikit tersnenyum melihat Amanda dengan manisnya bergeliat disampingnya, wajahnya sangat cantik dan polos jika dilihat sekarang... Dari biasanya, Amanda terlihat natural dan nyaman.. Ones memberanikan diri untuk membelai rambut Amanda sesaat, wangi shampoo yang ia gunakan sangat harum serta rambutnya panjang dan halus.. Siapa pun pasti takkan ingin melepasnya..Perlahan ia mengusap pipi Amanda dengan perlahan dans emakin lembut, Wajahnya sangat halus dan putih layaknya seorang putri...

“Ehmm... Ray.. Ray.. Why he know your song ?” gumam Amanda sambil bergeliat melepas pelukannya... Ones terdiam, tidak mengerti sama sekali gumaman itu, bukan karena tidak tau artiya, tapi karena memang tidak tau apa yang sedang dibicarakan oleh Amanda,ia pun mengangat bahu lalu mulai kembali tidur...

********

“Sekarang kita sudah sampai di Jepang dengan perbedaan waktu 2 jam dengan Jakarta, kami berharap semua penumpang untuk tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman sampai pesawat ini berhenti dengan baik... Now we are in Japan......”

“Ones..Ones...”
Ones perlahan membuka matanya yang serasa dilekatkan oleh lem paling lengket sedunia dengan susah payah, bayang-bayang Amanda memenuhi pikirannya..
“Ones... Ones.. Bangun...”
“Ya ?” gumamnya tak jelas..
“Wake up.. We are in Japan now.. We must get out from this plane ASAP..” kata Amanda menjelaskan..
Kini raga Ones telah kembali, semua kesadarannya telah terkumpul, ia pun mengambil ranselnya lalu membangunkan William lalu beranjak turun.. Sesampainya disana, sudah ada 2 orang bodyguard yang siap untuk mengangkat barang-barang mereka...

“Mr.Ones.. Here !!”
Sebuah Limosine Hitam terparkir disana, Ones dan Amanda serta William segera masuk dan menuggu beberapa saat sampai mereka ke hotel mereka untuk beristirahat tenang tanpa diganggu....

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar