Halaman

Kamis, 11 November 2010

He is not her - M.D.S PART 1

Mata birunya yang indah, bulu matanya yang lentik, rambut coklatnya yang panjang.. Mengingatkanku pada seseorang yang sudah lama ku lupakan.. Orang yang membawaku kepada penyesalan tak berujung itu..

Aku berlari mengejarnya dan mendorong seluruh orang yang menutupi jalanku.. Aku tak peduli lagi mereka akan marah atau tidak.. Yang penting aku harus melihatnya sekali lagi, aku berharap penglihatanku tak salah.. Orang yang sangat ku rindukan itu..

HP-ku yang penuh dengan hiasan manis itu terus berteriak dalam tasku, namun aku tak menghiraukannya.. Telingaku serasa tuli, seolah aku hanya bisa mendengarkan detak jantungku yang tak beraturan...

“Freya !!!!!”

Ia berbalik.. !!! Sungguh tak ku sangka itu memang dia !! Dia benar-benar ada dihadapanku sekarang... Aku terhenti sambil membungkuk seolah berusaha membuat diriku tenang dan dapat berpikir jernih.. Beberapa menit kemudian aku mendongakkan kepalaku.. Dan aku baru tersadar walaupun dia mirip dengan orang yang selalu kucari, dia bukanlah Freya.. Freya sahabatku dari kecilku..

“Maaf, siapa ya?” katanya dalam bahasa asing yang tak kumengerti... Aku berusaha menyembunyikan kekecewaanku ini.. Namun aku tak bsia untuk tidak melongo bingung...
“Apa ?”
Ia menerawangku sejenak lalu tersenyum, “Maaf, siapa ya ?”..
Aku pun membalasnya dengan tersenyum walau sedikit kupaksakan setelah tau ia berkata apa..
“Maaf, saya Rin.. Frencie Rlofrav..”jawabku..
“Namaku Rey Vox.. Apakah tadi kau memanggilku Freya ?”
Aku menganguk, dia sepertinya bingung “Maaf aku tidak kenal dengan seseorang bernama Freya.. Mungkin kamu salah orang...”

Aku tak mungkin salah orang... Jelas-jelas dia sangat mirip dengan orang yang kucari !!! Tapi ?? Dia laki-laki !!!!!! Sedangkan Freya adalah wanita !! Bagaimana ini bisa terjadi !!

“Eng... Maaf... Aku ada urusan sekarang.. Aku harus pergi...”
Aku menarik lengan bajunya, dan secara refleks ia kembali melihatku “Apakah kau benar-benar tak mengenal Freya ?”

Aku tak sanggup lagi menahan air mata yang sudah mengumpul di pelupuk mataku.. Aku berjongkok sambil menutup wajahku.. Sekarang semua orang menatap kami berdua... Pria itu celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, banyak orang berbisik aneh sambil sesekali mengeritkan kening.. Pria itu mulai panik, dan akhirnya ia berlutut bersamaku..

“Jangan menangis dong !! Mereka semua kan tidak tau kita ngomong apa.. !! Kamu ini menyusahkan saja.. Please dong !!! Kamu kenapa nangis sih ??” tanya pria itu sambil menepuk punddakku sesekali...

Aku menarik napas pelan lalu berdiri, “Maaf aku telah merepotkanmu.. Aku salah orang...”.
Baru saja aku mau berbalik, beberapa gadis SMA berkumpul seolah membentuk tembok yang memblok-ku untuk berjalan...

“AHHHH !!!! ITU REY FOX !!!BENERAN REY FOX !!! AHHHHH !!! REY !!!” teriak mereka sambil membuatku terbengong sesekali, Rey Fox tersontak kaget melihat gadis-gadis itu.. Dan lagi-lagi secara refleks ia memegang tanganku dan memaksaku untuk berlari...

“Siapa mereka?Dan siapa sebenarnya kamu ?”

Pria itu mendongak melihatku, “Bukannya sudah ku katakan tadi.. Aku Rey Fox... !! Mereka itu fansku...”
“Kenapa mereka nge-fans sama kamu ?”
Rey berhenti berlari, ia menunjuk etalase disebuah toko buku yang penuh dengan majalah yang diperebutkan orang dan juga layar dijalan-jalan...

“Aku Rey Fox, model dan artis paling diminati disini saat ini.. “
Aku termangu bingung...


Ia menyuruhku duduk disofa coklat yang kelihatannya empuk itu, aku tidak tau ini aman atau tidak.. Tapi aku telah masuk di apartemen cowok sekarang !!! Tapi sepertinya dia baik aja kok...

“Kamu diam disini !!!”
Heh ? Aku diperintah nih ? Aku memang orang yang keras kepala,... Tapi kenapa aku tak berkutik saat ini ?? Ia memasuki suatu ruangan dan sekejap bayangannya pun menghilang.. Aku memerhatikan ruangan ini, sungguh mewah ! Indah ! Dan keren ! Aku sangat menikmati suasana di ruangan ini.. Namun beberapasaat kemudian.. Ada yang menghancurkan suasana ini...

“Sudah lah ! Tak ada yang perlu dipikirkan.. Biarkan saja wartawan mau menulis apa pun! Yang jelas aku takkan terkalahkan !!! Dan soal wanita itu.. Aku tak tahu apa pun tentangnya.. Tiba-tiba saja saat dijalan ia meneriakiku, dia bukan orang sini.. Karena itu aku berusaha membantunya..Tapidia menangis di jalan, sehingga aku terpaksa menariknya pergi ..”

Samar-samar aku mengerti ucapan Rey.. Namun aku merasa sangat menyusahkannya saat ini... Aku bukan siapa-siapa disini.. Apalagi aku pasti nanti membawa skandal untuknya, dia artis! Aku lagi di aparemennya lagi.. Cuman berdua lagi !! lebih baik aku pergi aja dehhh... Aku berjalan kearah pintu..Membukanya perlahan, lalu menutupnya..

“Blammm...”


“Blammm...”

Rey memalingkannya wajahnya, ia berusaha menajamkan pendengarannya..
Apakah itu suara pintu ditutup ? Ahh !! Jangan-jangan Rin pergi ? Aduh !! Kenapa sih cewek itu ga bisa dibilangin..

Dan seperti yang seperti Rey duga, ia sudah tak dapat menemukan bayangan Frencie disana...
Rey memaskkan HP-nya kedalam sakunya lalu keluar berusaha mencari RIn.. Sampai diluar apartemen pun ia tak kunjung menemukannya.. Rey pun putus asa dan kembali ke apartemennya..

Benda biru yang mencolok itu memancar cehaya dengan indahnya.. Begitu cantik dan berkilau.. Rey menggerakkan tangannya dan berusaha untuk dapat menggapainya... Gantungan kunci berbentuk ukiran huruf FR.. Inisial nama Rin? Pasti ini barang yang berharga..

Rey memasuki kamarnya sambil terus memerhatikan barang rupawan itu lalu memasukkan nya dalam kotak putih mewah itu...
“Aku berharap Rin kembali untuk mengambil ini.. Sebelum aku mencintai barang ini...”


“Oh my God, Rey !! Aku tahu kamu pecinta perhiasan.. Tapi haruskah kau membeli Sky ocean ini ? Jesus ! Ini lebih dari semua uangmu !! Jangan bilang kau berhutang !!!”

Rey memincingkan matanya melihat asistennya yang memegang batu biru dengan inisial “FR” yang sangat berharga baginya...

“Nononono.. Dont touch it.. Or ill kill you !!!” kata Rey sambil menyambar gantunagn kunci itu lalu meletakkannya kembali ketempatnya...

“Dan aku tidak berhutang... Ini milik seseorang yang tak sengaja ditinggalkan disini...”
“Hah ?? Yang bener ?”
“Itu loh, cewek yang tiba-tiba nangis dijalan itu.. Terus tiba-tiba menghilang itu... Sepertinya aku harus segera mengembalikan ini, sebelum aku tambah mencintai gantunagn kunci ini...”

Asistennya hanya anguk-anguk kepala, sampai tidak lama kemudian Rey menjentikkan jarinya “Ive got an idea...You must help me...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar