Halaman

Rabu, 10 November 2010

The New One - M.D.S PART 1

When you truely, fall in love with someone.. Make it be the first and the last..

“Amanda !!! Jangan belajar mulu dong !! Bntar lagi kan kita lulus, dan bakal ada prom !! Kita harus cepat-cepat cari pasangan buat prom nih !!”
Aku menatap Ria sedikit, terbesit rasa kekhawatiran diwajahnya... “Ya kalo ga dapat, ya tinggal ga usa datang !! Lagian kita mikirin UAN dulu kali !!!” Teriakku sambil melempar buku kimia..
Ria menggerutu pelan, “Lu kan uda pintar !! Ngapain belajar lagi coba ?? Yang perlu belajar tu aku !! Lu ma, cari gebetan sana aja... Gue ma uda, gue takut lu yang mala ga dapet !!”

Aku menarik napas pelan, memang ini lah kehidupanku.. Banyak mengira hidupku sudah sempurna.. Saking sempurnanya, banyak orang yang menjauhi bahkan tak segan-segan memusuhiku..
Aku dikaruniai orangtua yang kaya namun sangat baik hati, pengertian, tak sibuk dan juga keren serta gaul dan tak tertutup.. Mereka berdua adalah pendiri perusahaan handphone yang cukup sukses di Asia, namun mereka selalu ada untukku karena aku adalah anak satu-satunya...
Yang kedua, aku dikaruniai wajah cantik bak dewi turun dari langit ketujuh.
Yang ketiga, aku dikaruniai kekuatan yang besar sehingga aku bisa menguasai beberapa olahraga bela diri..
Yang keempat, aku dikaruniai bakat untuk memainkan musik, seperti biola dan juga harmonika..
Dan yang terakhir, aku dikaruniai otak yang sunguh cerdas.. IQ 200 lah yang membuat aku ingin ditarik ke MIT sebulan yang lalu, namun aku menolaknnya...

Kehidupan sempurna ini sungguh menyiksa !

PART 1.. What a great day ?

“Pidato pembukaan kali ini dibuka oleh Amanda Derres”
Aku memantapkan langkahku, wajahku penuh dengan sinar percaya diri. Namun tak satupun kutemui senyum disana.. Semua orang menatapku serius dan tak banyak bermain mata...
Aku membuka pidato itu, dengan suara standart dan tak ada basa-basi disana...
“Terima kasih sudah mengizinkan saya berpidato, saya mengucapkan ‘Selamat Berusaha’ dalam UAN tahun ini. Tuhan Yesus Memberkati”
Aku mundur, dan membungkukan kepala berusaha menjaga sopan santun.
Semua orang tak asing lagi dengan pidato singkat itu, dan tak ada satupun yang berani menepis atau menyuruhku untuk memanjangkannya, karena mereka takut aku marah.. Dan tau saja akibatnya...
“Ehmm.. Baiklah, terima kasih atas pidato dari murid teladan SMA kita... Sekarang mari kita sambut Pahlawan musik sekolah kita, MusOne !!!!”
Beda dengan ekspresi melihatku maju kedepan, semua orang melihat mereka dengan mata berbinar-binar dan kagum. 3 orang cowok keren itu berjalan dnegan sangat percaya diri, yang pertama dengan wajah Indonesia kental namun terlihat sangat keren dan beribawa dan ia juga ada darah chinanya gitu, sedangkan yang berada ditengah dengan tubuh paling pendek namun wajahnya terkesan baby face dan blasteran jepang-rusia gitu, lalu yang terakhir blasteran korea-perancis itu dengan tubuh paling tinggi dan tubuh atletis.. Baby face itu berjalan menuju mimbar, lalu tersenyum.
“Halao all !!Well, nice to see you guys... Kami senang akhirnya kami telah kembali ke Indonesia setelah berada 1 bulan di Vieena untuk mengikuti lomba Band, kami senang bisa mengkreasikan musik positif dan menunjukan Indonesia bisa ! Lagu Band bukan hanya bisa di terima ditengah anak muda, namun para pecinta musik klasik dunia juga. Kami sendiri mendapat juara ke-dua, walau jadi runner-up, kami tetap bersyukur. Selain itu, saya juga mendapat mendali emas dalam permainan biola dan piano, sedangkan William mendapat mendali emas dalam permainan flute, dan Kevin mendapat mendali emas untuk alat musik harmonika dan terompet..”
Semua orang bertepuk tangan meriah..
“Kami berharap, kalian akan terus berprestasi dalam musik, juga dalam bidang akedemis. Kami berharap kalian terus mendukung kami. Thanks. Tuhan Yesus memberkati.”
Mereka bertiga membungkuk saat aku menapakan kakiku diluar aula, langit bersinar terang, burung berkicau nan keras takpeduli walau fals. Aku terus melangkah...Tak tentu arahnya kemana...
“MusOne.. is still the best !”
Teriakan serempak dan juga tepuk tangan menggemparkan aula, tak mempedulikan diriku yang terus berjalan...

“Hallelujah !! I am falling.. iam falling... falling...”
Sialan !! Dasar !! Ngapain coba lagu itu menghancurkan mimpi indahku...
Aku sedang berada dikantor guru, menunggu Bu Hanty yang memanggilku.. Lagi-lagi si Baby Face itu yang membuat hariku jadi menyebalkan.. Masa cowok suka ma Big Bang sih ? Yang dari korea itu ? Kayak ga ada lagu populer yang lain aja... Dasar Asianfreakers !!
“Sorry...” Ucapnya sambil sibuk dengan HP-nya, ...
“Ones !! Kemana lu ?”
Terdengar samar-samar bunyi teriakan dari HP Ones yang suka aja loncat-loncat ditelingaku.. aku kembali menundukan kepala berusaha tidur, dasar sial !! Ngapain coba tu cowok begitu ceriwis ?
“Gue lagi di kentor guru nih, Wil.. Tunggu yak ! Awas sampe ningglin gue !!” Umpatnya abis-abisan sambil senyum-senyum, ntah mengapa aku jadi memperhatikannya bukan tidur ? Gila, nih guru niat manggil ga sih ?
Pintu coklat itu dibuka,terlihat sesosok ibu setengah baya dnegan rambut dikonde dan perut sedikit buncit dan juga beberapa kerutan diwajahnya, banyak peluh yang menetes jatuh, namun ia menyempatkan diri untuk tersenyum..
“Maaf nak Amanda dan Ones.. Saya terlambat.. Silahkan duduk..”
What ? Kenapa juga harus sama dia ? Ga bisa sendiri-sendiri apa ?
Aku mengurungkan diri untuk memberontak, lalu duduk disamping Ones yang sedang sibuk menyilentkan Hpnya.. Bu Hanty mengelap keringatnya dengan tisiu lalu menarik napas panjang..
“Maaf, tadi ibu dari ruang LAB biologi, maklum.. Sekolah kita besar.. Jadi saya harus berlari dari sana..”
Hahahaha... What a baka reason? Jelas-jelas terlihat remah-remah pisang goreng di sekitar mulutnya, lagian bau sambel khas kantin terasa menyengat di hidungku.. Tampaknya Ones juga sadar ibu berbohong, namun ia hanya tersenyum...
“Please just to the point !” Kataku pelan namun membuat Ibu Hanty dengan cepat terdiam lalu melanjutkan pembicaraan...
“Begini, sehubungan Ones telah tertinggal banyak pelajaran selama mengikuti kontes, sementara ia tidak bisa belajar sendiri, Kami memutuskan untuk Nak Amanda yang membantunya belajar untuk UAN selama 4 Bulan..”
Aku membelalakan mata, Ones biasa aja tetap dengan percaya diri mode on... Aku berdiri ..
“Iam sorry may be this is not polite, but.. Aku menolak ! Anda pikir saya pintar, saya tidak sibuk.. Saya banyak urusan ibu. Permisi, saya mau pulang.”Ucapku sambil mengambil tas dan berbalik menuju pintu, meninggalkan Ibu Hanty yang terbengong tak percaya...
“Amanda !! Kmau tidak boleh begitu tidak sopan pada saya !”Teriak Bu Hanty setelah sadar telah dipermalukan, aku yang berdiri dimulut pintu berbalik menatap Bu Hanty tajam lalu mengangkat telunjuk.. Lalu tersenyum licik..
“Pertama, anda dihukum karena telah melanggar peraturan sekolah nomor 15, Harus tepat waktu anda bukan saja telat tapi juga berbohong jika anda tadi dari ruang biologi sebenarnya berada di kantin tadi, ngerumpi dikantin dan makan pisang goreng, kecuali lab biologi telah berubah jadi ruang tata boga. Yang kedua, anda dihukum karena telah melanggar peraturan sekolah ke 7, Harus berpakaian rapi, nyatanya ada pakaian ibu yang keluar, dan ada noda kecap dan sambel di kemeja ibu. Permisi. Saya pulang.”
Bu Hanty terdiam tak berkutik sama sekali, Ones kagum mendengar hal itu.
Aku yang tadi berbalik ingin pulang, kembali melihat kearah 2 orang bodoh diruang guru lalu menunjuk tanda peringatan di dinding “Anda juga melanggar peraturan ruang guru, dilarang berteriak.”
Setelah puas, aku berbalik dan meninggalkan tempat.

“Amanda !!”
Aku berbalik pelan, aku mendapati Ones sedang memegang pundakku.. Aku melotot risih, “Apaan sih ? Get off !!”Listen
Ones mengangkat tangannya dan tersenyum, “Sorry.. Really sorry.. Iam not mean it, ok ?”
Ku berbalik, berusaha untuk tidak mempedulikannya lagi... Namun lagi-lagi ia memegang pundakku dan seperti tadi aku melotot marah... “Sorry !! But can you listen to me...?”
“Say it in Indonesia ! Fast !”Ancamku sambil berpangku tangan.. Ones menegakkan badannya, mungkin supaya ia terlihat keren. Dan sesuai yang kau duga, ia hanya ingin tebar pesona !
“Engg.. Aku..”Ia berusaha berbicara sampai ada bunyi HP MENGGANGU ITU !
“Remember that one day.. I held your hands, then i kiss your lips then i told you..~~”
Ones meraba-raba sakunya, lalu melihat HP dan akhirnya memohonku untuk menungggu dan akhirnya sedikit memojok, “Halo ! Pokoknya tunggu aku !! Awas...”
“Tuttttutttt”Bunyi telepon terputus
“Sialan, aku ditinggalin...!”Umpatnya pelan sambil memasukkan HP-ku,dassar ga niat !Kalo ga mau ngomong ya ga usa ngomong ! Dia pikir aku punya banyak waktu untuk dengerin dia telepon ?!
“Ehhh.. Tunggu...”Teriaknya sambil mengejarku, kali ini aku berbalikdan menepis tangan Ones yang lagi-lagi mau menyentuhku. Ia terkesiap, lalu dengan cepat menyimpan tangannya dibalik seragam tak rapinya...
“Begini, aku mohon... Untuk membantuku belajar.. Bisa tidak ?”Tanyanya ragu-ragu, bola mata ungu jernih itu berputar-putar, rambut coklatnya berterbangan ria dengan senangnya ditiup angin kencang sore hari.
Aku mentapnya tajam, bocah didepan ini gugup atau apa sih ? Apa nih anak benar-benar sungguh mau belajar atau mau main-main ? Jangan-jangan nanti aku dikerjain seperti yang dilakukan... Ahh !! Buat apa sih mikirin hal ini ?
Badanku berbalik dan terus berjalan cepat berusaha tak mempedulikan Ones yang sedang berteriak.. Aku sibuk, dan tak ingin mengurusi hal-hal tak berguna ini ! Aku harus cepat-cepat menyingkir dari parasit ini !
“Heh ?”Aku terkesiap kaget melihat Ones berlutut cepat dihadapanku, hampir saja aku jatuh menimpanya, mukanya memelas penuh harapan, “Amanda, aku mohon...Bantu aku !”katanya sambil memegang tanganku....
Aku melepaskan tangannya, lalu mengeluarkan HP-ku, “Tulis nomor HP-mu, akan kuhubungi jika aku punya waktu.”
Ia berdiri dan tersenyum riang dan dengan secepat mungkin menulis, dan paling tidak memastikan bahwa nomor-nya benar dengan me-miss call HP-nya tanpa izinku! Tapi aku hanya diam sampai akhirnya dia mengembalikan HP-ku setelah menge-save nomorku.
Aku kembali berjalan, Ones jauh dibelakangku tersenyum puas, aku cukup bingung.. !! Cowok itu sebenarnya maklhuk yang bagaimana sih ?
“Amanda !!”
Aku melongokan kepalaku kearah Ones dibelakang, ia mengibaskan tangan..
“Janji ya ? Bye-bye.. Be carefull !!” Teriaknya, diiringi aku yang tersenyum sambil berbalik untuk berjalan menuju perpustakaan...

Ones terus menatap HP-nya dengan tatapan berharap... Sudah 2 jam ia menatap HP-nya semenjak ia datang Kerumah William.. William sampai-sampai bengong dan bingung tujuh keliling kenapa temannya satu ini ga nunngguin telpon dirumahnya sendiri..
“Ones ! Ngapain sih lu ??” Kata William sambil mengambil HP Ones, sekejap Ones kaget.Lalu ia berdiri dan mengejar teennya..
“Woyy !! Balikan cumi !!!!” Teriak Ones sambil berusaha melucuti William.. Walaupun kecil-kecil begtu Ones berhasil mengambil HP-nya dari tubuh partnernya yang paling tinggi dan atletis di MusOne dengan cara mengelitikkinya...
William berjongkok lemas sambil tertawa dan juga melindungi tubuhnya dari serangan Ones.. Ones cekekikan lalu ia kembali duduk disofa dan menatapi hp-nya dekat-dekat..
Cowok atletis itu mulai berdiri lalu duduk disofa lain dekat Ones lalu menegak satu gelas air mineral, Ia agak geleng-geleg kepala saat Ones bisa mengambil Hpnya... Biasanya kalau sudah begitu ia akan diam dan ngambek disudut kamar, kali ini beda.. ia bisa melucuti bahkan dengan menggunakan kelemahanku.
“Ada apa sih, Ones ? kok kamu ngelihatin telepon mu mulu ???”
Ones melirik sahabatnya itu, lalu akhirnya menyerah dan meletakkan hp-nya di meja..
“elu kan tau nilai ulangan gua menurun drastis gara-gara ga ada ngikutin pelajaran... lu ma rada-rada pintar uda belajar beberapa.. lah gua ? disuru belajar aja uda ngambek duluan.. Si kevin mah kalo diminta bantuan mah ga bisa, si otak jenius dengan IQ 180 kayak dia pasti lebih memilih ngecengin cewek-cewek daripada ngajarin gua !”kata Ones tertunduk lemah..
William diam tak bersuara, ia agak bingung..Beberapa saat semua hening sampai William kembali memecahkannya, “So ?”
Ones melihat temannya, “So, gua harus nyari guru baru ya minimal kayak asisten gua.. Supaya dia bisa ngajarin aku setiap waktu karna kau yakin gua pasti sibuk dan gak bakal bisa belajar buat UN !! Dan karena itu guru-guru memutuskan untuk menyuruh Amanda Derres untuk membantuku... Tapi...”
“Dia tidak mau, kan ?”Lanjut William membuat Ones terkejut dan langsung melihatnya..
“Ya uda pasti.. Nenek lampir itu mah pasti ga bakalan mau nolongin.. Alasannya super banyak.. Dia juga terkenal keras, padahal orangtuanya yang termasuk sahabat orangtua kita, baik dan ramah banget... Kenapa anakanya kayak gitu yah ??”
Mereka sama-sama merenung... Hening kembali menciptakan suasana...
Setelah beberapa saat, Ones kembali membuka mulutnya..
“Tapi dia janji kalau bakal ngabarin gue kalo ada waktu...”Kata Ones pelan
William kaget, lalu memajukan lagi mukanya untuk mengetahui apakah kata-kata ONES BENAR.., Biasanya jika Ones berbohong Telinga kirinya akan memerah dan ia tidak bisa berhenti memalingkan wajah Tapi kali ini benar, ia tidak melihat pertanda aneh...
Mereka kembali dalam hening, Ones sudah mulai menyandarkan lagi bahunya ke sofa dan menerawang langit-langit kamar William.. Sedangkan William mengambil buku bacaan yang baru ia beli dan membacanya dengan tenang...
“Listen girl.. When i dumped you.. It’s my mistake girl” Suara HP bernyanyi diatas meja.. Ones menyambar HP-nya kesal, namun sekejap matanya berbinar-binar dan mukanya terlihat sangat cerah. Ia memperlihatkan hp-nya kepada William..
William kaget ketika mendapati nama ‘Amanda’ yang tertulis disana.. “Kamu beri nada sambung Without You-nya U-KISS ke dia ? Ga adil !!! Gue dikasih Hallelujah-Big Bang dan Kevin Make Love-nya Big Bang... Kenapa dia U-KISS satu-satunya, padahal kamu tau aku penggemar U-KISS bukan big bang ?”
Ones tak mendengarkan gerutuan William dengan cara menyingkir ke balkon kamar William yang merupakan tempat favoritenya..
“Hallooo ?”Katanya setelah menekan tombol bewarna hijau itu..
“Halo.. Ini Amanda.. Ini Ones kan ?”Tanya Amanda dalam telepon...
“Yap.. Absolutley me.. !!! What’s up ?”
“What’s up katamu ? Ya jelas aku mau kasih tau kamu kalo aku bisa ngajar kamu setiap hari Kamis sampe Minggu, ga ada hari lain.. Karena aku kerja juga...”
“Kerja ?”
“Ya.. Aku mau Training sebagai asisten.. Tapi belum kutentuin siapa...”
“Untuk apa kamu kerja ?” Tanya Ones tambah penasaran.. Diam sejenak dari seberang sana...
“Enggg.. Kamu masih disana kan, Amanda?”
“Iya..Buat cari pengalaman aja..” jawabnya singkat dan dingin
“Oh begitu !! Kalau begitu, bagaimana jika kamu menjadi asisten ku saja ?”
“Seminggu bersamamu ? Tidak... Aku nanti adanya malah jadi bosan !”Keluhnya pelan...
Ones menggembungkan pipinya.. Menandakan ia tidak terima kata-kata Amanda, “Kok gitu ? Pokoknya aku mau kamu jadi asistenku !!”
Ones menutup mulut ketika sadar ia mulai hilang kendali... Hal yang paling ditakutinya adalah berubah menjadi anak kecil diberbagai keadaan...
Terdengar tarikkan nafas dari seberang sana, “Baiklah ! Aku mau kamu gaji akan 15 juta perbulan ! Berani tidak ?”
Ones mendapatkan apa yang ia mau, ia langsung tersenyum dan menganguk setuju, “Baiklah ! Setuju.. Kamu jadi asistenku mulai besok ! Datang kerumahku jam 6 pagi!”
“Hah ? ngapain ?”
“yakerja lah ! rumahku dekat rumahmu kok, sekalian ngelatih kamu supaya jadi asisten yang baik “
Terdengar gumaman dari seberang, Ones takut-takut mendengar jawaban dari sana, “Baiklah... ! Aku datang kerumahmu jam 6.. SMS aku alamatmu... Aku mau istirahat, Bye...”
“Ehhh... Ehh... Tunggu... !!”
“Ada apa ?”Tanya Amanda.
“Engg.. Kamu ga keberatankan ikut aku keluar negeri dalam beberapa moment ?”
“Asal buat kerja, aku siap.. Ga masalah.. Asal kamu tidak menyuruhku melakukan hal-hal aneh, dan berbuat yang tidak-tidak.. Aku akan berusaha sebeaik mungkin menjadi asisten yang baik..”
“Ok deh !! Bye... Nice Dream...”
“Bye..” Tutup Amanda dari seberang...
Ones tersenyum sambil berjalan masuk, “Yeah ! I got new game !! This will be interesting !!” Katanya pada William yang hanya anguk-anguk kepala tak mendengarkan...

Mobilku berhenti di depan rumah mewah yang besarnya kira-kira sama dengan rumahku, pagarnya tinggi dan kelihatannya sangat kokoh. Aku melihat seorang satpam keluar dari posnya, lalu aku menurunkan kaca mobilku..
“Maaf neng, ada apa pagi-pagi ? Non siapa ya ?”
“Pagi pak, Saya Amanda Derres.. Senang bertemu dengan anda... Pagi-pagi begini saya datang karena ada keperluan dengan Ones. Saya asisten barunya..”
Satpam itu melirik pakaian putih abu-abuku dan menatap ragu, “Anda asisten baru den Ones ? Bukan fansnnya ??” Tanyanya menyelidik..
“Maaf, jika anda tidak percaya.. Saya akan pulang saja, tapi jangan sampai Ones marah kepada anda karena mengusir serta mencurigai saya begini... !!!”
Aku menutup jendela, dan menginjak gas untuk mundur.. Terlihat satpam itu mukanya pucat dan melambai-lambai tangan mencegahku pergi..
“Maaf, silahkan anda masuk.. Saya akan bertanggung jawab...”
Aku tersenyum pelan dan memasuki pekarangan rumah Ones, ya kira-kira 5 menit aku mengendarai baru bisa sampai ke rumah inti Ones, mirip sekali seperti rumahku... Sampai didepan rumahnya, atau bisa dibilang lobby rumahnya ada seorang pembantu yang menyuruhku masuk. Aku duduk diruang tamu mungkin dan menatapi ruangan sekitar...
Beberapa menit kemudian, seorang wanita cantik muncul dan memperkenalkan diri, “Selamat pagi, saya Anggie.. Mamanya Ones, maaf ya Onesnya masih siap-siap.. Kamu silahkan duduk dulu..”
Aku menganguk pelan, lalu duduk di sofa lain dekat Tante Anggie..
“Tante dengar, namamu Amanda Derres kan? Mamamu pasti Jennie Derres...”
Aku kembali menganguk..
“Terima kasih loh kamu jadi guru private sekaligus asisten Ones..”
“Itu sudah pekerjaan saya tante...”
Wanita itu menutup mulutnya untuk menahan tawa dengan sopan, “Kamu begitu pandai, pasti kamu ingin mencari inspirasi juga pengalaman ya ? Kamu memang anak yang hebat... Oh ya Amanda, kamu jangan sungkan ya disini.. Anggap saja ini rumahmu sendiri, dan anggap tante pengganti mamamu disini.. Satu hal yang kamu perlu tahu, Ones itu anaknya baik.. Tapi dia suka usil dan manja.. Jadi tolong bantu dia ya ?”
“Iya tante..”Aku tersenyum manis dan beliau pergi meninggalkan tempat, beberapa menit kemudian Ones keluar dengan dandanan SMAnya...
“Uda siap ?”Tanyaku basi...
Ones menarik tanganku, aku diam saja mengikutinya... Kami berjalan kesebuah ruangan megah dan besar dengan meja makan panjang dan dinner set.. Disana ada Tante Anggie juga seorang pria setenagh baya yang terlihat bijaksana sedang duduk
“Pa, Ini Amanda yang aku ceritain... Dia akan jadi guru sekaligus asistenku...”
Aku membungkuk untuk memberi salam...
Pria setengah baya itu juga memberi salam, lalu mempersilahkan kami duduk untuk makan bersama.. “Tidak sangka asistenmu adalah seorang siswi SMA nomor satu disekolahmu dan sangat pintar, sekaligus anak kenalan papa lagi... Kamu itu, harus belajar mandiri sedikit dari dia...”
Ones nyengir-nyngir tidakjelas, sementara aku hanya diam sambil tersenyum menatap Papa Ones.. Pasti beliau orang yang sangat bijaksana, dan juga friendly.. Entah dari mana deh tuh sifatnya Ones yang manja.. ==
“Ayo, silahkan mulai makannya.. Kalian tidak ingin telat kan?? Oh ya, Amanda.. Tante minta maaf yah.. Ones lupa titip salam sama satpam kalau kamu baklan datang.. Maklum pak satpam begitu, karena sering banyak fans-nya Ones yang datang pagi-pagi buta sambil menyamar..”
“Tidak apa-apa, tante.. Saya mengerti..”
“Kamu tidak makan ? “ tanya Ones karena mlihatku yang hanya diam ditempat duduk...
“Kamu tidak suka menu-nya, Amanda ?”
Lagi-lagi aku berusaha tersenyum, “Terimakasih, tdi pagi saya sudah makan.. Jadi, saya tidak ikut makan.. Hanya menemani Ones makan lalu berangkat kesekolah..”
“Begitu ?Tapi nanti makan bekal yang tante sudah dibuatkan ya ? Ones mempunyai masalah pada pencernaannya, dan ia tukang milih.. Jadi tante buatkan dia bekal..”
Hah ? Bekal ? Really sure ? Anak cowok mau bawa bekal mama ? Ones jangan-jangan anak cewek yang dioperasi kelamin supaya bisa jadi penerus keluarga ? Parah nih ==
“Eng.. Iya tante...”jawabku pelan sambil berusaha tersenyum semanis mungkin..
“Mom, bisa ga sih.. Ga turunin pamorku ? Kok kelihatannya aku lemah banget sih ?? Yah emang sihaku manja, tapi aku ga lemah !! Uda deh.. Aku pergi dulu ya ma, pa... Bye..”
Ones menggenggam tanganku dan menarikku berdiri, “Tante, om.. Pergi dulu yah..”

=====

Amanda memeluk sejumlah buku tebal yang jumlahnya tidak kurangdari 10 buah.. Ada biologi, matematika, fisika, b.indonesia, dan lain-lain.. Dan sesuai seperti yang diduga Amanda, Ones akan shock lalu pingsan melihat nya datang... Mereka berada di ruang musik khusus di HC (Hall Center).. Sunyi senyap disana, hanya ada mereka berdua disana... Ones duduk serius di sudut ruangan...
“Amanda.. Soal ini gimana sih ???”
Amanda menatapnya bingung, lalu menghela napas...
“Ini itu gampang.. Okay..Aku bakal mulai jelasin dari awal....”
Amanda menunjuk bagan ‘sifat-sifat logaritma’..
“Ini soal gampang banget asal kamu pahami soalnnya, dan tau rumusnya”

Soal ::
1. Nilai x yang memenuhi persamaan logaritma 6log (x-4x-50) – 6log (2x+6)= 2 log 3 / log 6 adalah....

“Sekarang lihat soal dan pahami baik-baik, kita pake sifat ke-2 logaritma aja dulu.. yaitu alog x – a log y = alog x/y.. Pertama kita harus cari dulu hasilnya yang persamaan itu, dan ternyata pangkat pada log itu sama jadinya kita pake rumus itu... Anggap aja a=6, x= (x2-4x-50), y= (2x+6).. Sekarang cobakamu kerjain...”

Kening Ones berkerut.. Tampaknya tak satu pun penjelasan yang diberi Amanda masuk kedalam otaknya.. Mau tak mau ia mengambil bolpen dan mulai menghitung.. Amanda memang sangat tepat menilai, Ones paling kurang dalam mata pelajaran matematika dan selalu aja ada alasan yang bagus untuk tidak belajar.. Sakit lah, persiapan lomba lah, jet lag lah... Pokonya yang meyakinkan dehhh...

10 menit... 30 menit... Amanda sudah gusar menunggu, kenapa mengerjakan soal segampang itu bisa begitu lama.. Apa sih yang ada diotak nih cowok ?

“Uda belom ? Kok lama banget sih ? kamu ngerjain atau tidur ??” teriak Amanda akhirnya..
Ones menatapnya takut-takut, lalu beberapa saat kemudian ia membuka mulut, “Maaf aku tidak bisa...”

Amanda terlihat berusaha sangat sabar, beberapa kali ditarik napas panjang untuk merelakskan tubuh lalu pada akhirnya mengambil bolpen untuk menghitung...

 6log 9 (x2 - 4x - 50) – 6log (2x + 6) = log 32/ log 6

“Kamu ngerti kan kenapa jadi log 32 bukannya jadi 2 log 3 ?”
“Iyahh... Karena ada sifat log, nlog x =y sama dengan log x=yn..”Ujar Ones ringan..

6log x2 - 4x - 50 /2x + 6 = 6log 9

 x2-4x-50 / 2x + 6 = 9

“Terus kenapa log-nya hilang, Ones ?”
Ones berusaha untuk berpikir, ia menutup mata dan sesekali mengetuk-ngetuk ujung bolpen ke meja, kelihatannya Amanda masih terus sabar dan hanya diam menunggu...
“Kamu ga tau ?”
Ones akhirnya menyerah dan menggeleng..
“Karena jika setiap log dan pangkatnya sama, maka log itu dapat dihilangkan langsung”

x2-4x-50 = 18x + 54

“Ahaa.. Aku tau sisanya.. Biar aku sendiri yang kerjakan..Ini kan pelajaran SMP..”

 x2-22x-104 = 0
(x-26)(x+4)
jadi x =-26 atau x= 4
x tidak mungkin minus, jadi x=4

5 menit kemudian, Ones memberikan kertas kepada Amanda sambil senyum berseri-seri... Sesaat kemudian, Amanda menganguk tersenyum...
“Bagus... Kamu ada kemajuan... Jadi yang kita perlukan hanya lah, pahami soal dan hapal sifat-sifat logaritma... okay ??”

Hari itu berlalu dengan cepat, Ones dengan mudahnya menguasai pelajaran matematika dengan metode yang diajarkan Amanda... Beberapa soal sulit dapat ia kerjakan sendiri.. Sampai 2 jam kemudian ia jenuh...
Ones memalingkan wajahnya kearah piano, ia berjalan cepat kesana... Duduk lalu membuka tutup grand putih piano itu... Ia merenggangkan jari-jarinya untuk merelax kan tubuh dan mulai memainkan piano...
Dari sudut lain, Amanda sebenarnya mau mulai memarahi Ones untuk serius, namun ia urungkan niat itu ketika didengarnya alunan piano merdu itu... Rasa yang benar-benar tak dapat dikatakan... Awal lagu itu terasa sangat sedih dan suram, lalu ketika tiba ditengah lagu itu berubah menjadi lagu ceria dan pada endingnya menjadi slow lagi.. Seolah alunan itu awalnya memberitahukan setiap kesedihan, dibaliknya pasti akan ada kebahagian.. So, terus lah berjuang sampai akhir... Ya begitu lah kira-kira pesan yang tersirat...

Amanda membuka matanya ketika sampai dipertengahan lagu, ia tersadar dengan mata penuh berlinangan air mata.. Instrumen yang begitu merdu itu mengingatkannya pada sesuatu yang sudah lama ia lupakan...

Ones menutup instrumen itu lalu tersenyum, namun senyum itu sirna ketika ia melihat Amanda yang terkulai di lantai sambil menangis parau dan memaksanya untuk berlari menghampiri Amanda...

“Amanda ? Ada apa ???”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar